Aa Gym: Mengambil Hikmah dari Meninggalnya Santri SMP DT

[DAARUTTAUHIID.ORG]- Dua hari yang lalu salah seorang santri Daarut Tauhid santri SMP akhwat wafat di rumahnya, sudah sakit dua pekan kemudian sudah dianggap sehat, lalu berangkat ke pesantren hari ahad, dua hari kemudian tinggal di pesantren kemudian dirujuk ke rumah sakit dan wafat.

Orang yang cerdas bukanlah orang yang nilainya paling tinggi bukanlah yang iq-nya paling hebat. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pernah ditanya, “ayyul mukminin, Siapakah orang beriman yang paling mantap paling bagus paling top imannya? Jawaban beliau adalah orang yang paling mulia akhlaknya dan siapa orang beriman yang paling cerdas ternyata yang paling cerdas adalah orang yang paling banyak mengingat mati dan yang paling baik mempersiapkan diri untuk kehidupan sesudah mati.

Jadi, siapa yang paling cerdas di pesantren ini? Yang paling cerdas adalah yang paling banyak mengingat kematian dan paling mempersiapkan diri untuk kematian. Allah merahasiakan kematian pada tiga hal dari kematian. Satu, waktu kita tidak tahu kapan akan meninggal, tetapi 120 hari di rahim ibu dulu sudah ditulis kapan kita akan meninggal. Waktunya, jamnya, menitnya, dan detiknya.

Yang kedua adalah dimana tempat kita lahir dan dimana kita akan mendatangi tempat kematian kita. Yang ketiga adalah tidak tahu bagaimana cara kematian kita. Jadi tugas kita hanya satu, berusaha kapanpun waktunya tiba, dimanapun nyawa kita dicabut, dan dengan apapun caranya semoga Allah tetapkan kematian kita dengan khusnul hhotimah.

Orang yang dianggap sukses di dunia ini adalah orang yang akhir hidupnya dicabut dengan cara khusnul khotimah. Kesuksesan didunia bukan dilihat dari gelar, pangkat, jabatan, kedudukan, dan popularitas. Semua itu tidak akan ada artinya kalau seseorang meninggal dalam su’ul Khotimah. Bagaimana agar kita meninggalnya dengan cara khusnul khotimah?

Maka jangan pernah menunda kewajiban, ciri amal yang bakal diterima Allah adalah yang dia bersegera untuk melakukan amal ibadah. Tingkatkan salat tepat waktu, jangan main-main dan menunda-menunda, kita tidak tahu kapan akan dijemput malaikat maut. kemudian jangan menunda tobat, setiap kebaikan pasti ada balasannya, setiap maksiat pasti disaksikan Allah, dan setiap maksiat pasti ada balasannya, dan jika kita mau setiap waktu diberikan kesempatan untuk bertaubat kepada Allah. (KH. Abdullah Gymnastiar)

________________________

daaruttauhiid.org