Aa Gym: Mengeluarkan Perkataan Yang baik

DAARUTTAUHIID.ORG | Kalau ingin berbicara maka pastikan menjaga perasaan orang yang diajak bicara, jangan menyakiti ataupun menyinggung perasaan orang lain dengan bentuk pertanyaan, pernyataan, dan jawaban yang
kita ucapkan. Kita sering sekali tidak menyadari mengeluarkan kata-kata yang menyeletuk.

Jika ingin bertanya, cobalah untuk memilih pertanyaan yang tidak membuat orang merasa tidak nyaman atau tersakiti, mana yang perlu kita tanyakan dan mana yang tidak perlu kita tanyakan. Misalkan, ada orang yang belum punya anak, maka tidak perlu kapan punya anak. Kalau ada yang belum menikah, maka tidak perlu bertanya kapan menikah. Tidak perlu menanyakan gaji seorang, karena boleh jadi orang lain merasa direndahkan jika ditanya mengenai gaji.
Apa sebenarnya kepentingan kita untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan tersebut, yang tidak ada
hubungannya dengan kehidupan kita. Kita tidak pernah tahu bagaimana seseorang berjuang
mendapatkan jodoh, punya anak, dan mencari nafkah dengan kerja keras.

Kemudian hindari mengucapkan pernyataan-pernyataan yang meremehkan orang lain juga, seperti “itu
aja gak bisa, masak cuman segini, eh dasar bodoh” dan seterusnya. Ucapkanlah kata-kata yang bisa
menyenangkan orang lain, apa lagi seseorang berada dalam kesedihan, kita harus membantu
menghilangkan kesedihannya.

Ada kata-kata yang sering kita dengar, mulutmu adalah harimau. Jangan sampai kata-kata kita
mencelakai diri kita sendiri dan menutup hati. Rasullulah shallallaahu ‘alaihi wasallam Bersabda:

“Janganlah kamu sekalian memperbanyak bicara selain berzikir kepada Allah; sesungguhnya
memperbanyak perkataan tanpa zikir kepada Allah akan mengeraskan hari, dan sejauh-jauh manusia
adalah yang hatinya keras.” (HR. Tirmidzi).

Allah Ta’la juga berfirman dalam Al-Qur’an yang artinya: “Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha
Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang
bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan “salam,” (QS. Al-
Furqon: 63).

Oleh karenanya, sebaiknya manusia berbicara perihal kebaikan dan hal-hal yang bermanfaat. Menjaga
lisan dengan memperbanyak mengingat Alloh, berdizikir, mengucap asma-asma Allah Ta’ala dan
berucap kebaikan-kebaikan akan membuat kita diridhai oleh Alloh Ta’ala.

Allah juga akan meninggikan derajat seseorang yang mampu menjaga lisannya. Janganlah mengucapkan
sesuatu yang menyakiti hati orang lain, menghina, sombong atau perkataan dusta. Allahu a’lam
bishowab.