Aa Gym: Sering-Seringlah Mengingat Perjuang Ibu
DAARUTTAUHIID.ORG | Ada seorang anak marah pada Ibunya, menganggap ibunya galak, pelit, dan seterusnya. Coba sekarang ditulis kejelekan Ibu dan bapak masing-masing, misalkan memberi ongkos sedikit, jajan sedikit, jarang bantu bikin PR, apa lagi kekurangan orangtua yang ingin ditulis? Palingan hanya 5 itu saja.
Sekarang coba tuliskan juga perjuangan pengorbanan orang tua, bagaimana ibumu ketika mengandungmu, berjalan berat, berbaring sulit, duduk pun sakit, ketika mual muntah, susah makan dan tetap dibelai perut ketika kita ada di rahimnya.
Menjelang melahirkan antara hidup dan mati, sakit yang tidak pernah terpikirkan oleh kita, bersimbah darah, bersimbah air mata keringat, mempertaruhkan nyawa, tidak sedikit ibu yang wafat ketika melahirkan anaknya, waktu kita bayi diciumi dan dipeluk.
Lelahnya melahirkan sirna penderitaannya melihat kita, kita dipeluk dan dicium, didekatkan pada Allah, setiap waktu dijaga orang tua, kurang tidur menjaga kita, agar kita nyenyak orang tua terjaga tidak rela kita kedinginan, sedang makan enak Ibu tidak pernah jijik membersihkan kotoran kita, kita kencing sesuka kita, kalau kita sakit segala dilakukan agar kita bisa jadi cepat sehat, semua dilakukan bahkan kalau bisa menukar nyawanya.
Orang tua bekerja keras, tidak jarang berhutang ke sana sini untuk biaya kelahiran anaknya, membanting tulang siang malam agar kita tumbuh jadi bayi yang kuat sehat, agar punya pakaian, punya sepatu, begitulah tiap hari dijaga agar kita tidak celaka.
Menjelang sekolah berhutang ke sana sini agar bisa membayar biaya sekolah, agar kita jadi orang yang lebih pintar, agar kita punya masa depan yang lebih baik, tapi apa yang kita lakukan kepada orang tua?
Jarang anak memikirkan perjuangan pengorbanan orang tua, makanya anak-anak yang tidak mensyukuri tidak mengenang jasa baik orang tuanya, cenderung menjadi anak durhaka, anak durhaka adalah anak yang mencelakakan dunia akhirat dirinya sendiri.
Perbanyaklah menafakuri jasa baik perjuangan orang tua kita itu akan membuat kita bersyukur tidak akan bisa bersyukur kepada Allah yang tidak tahu terima kasih kepada manusia. (KH. Abdullah Gymnastiar)