Aku Tahu Bahwa Allah Melihatku, Tapi …

Mungkin kita sering main ke toko atau supermarket untuk berbelanja. Disana kita akan melihat ada keterangan dan peringatan bahwa “Toko ini diawasi oleh CCTV” atau dibeberapa tempat kita mungkin pernah menemukan bahwa “ditempat ini dipasang CCTV tersembunyi”, sehingga kita merasa was-was dan menghilangkan kesempatan untuk melakukan tindakan jahat atau sesuatu yang tidak baik.

CCTV itu hanya ciptaan manusia, tetapi sudah bisa menahan diri seseorang untuk tidak berbuat hal-hal yang buruk atau maksiat, padahal dalam Al-Qur’an sering kali diulang kata Al-Bashir yang tidak kurang dari 40 kata, yang artinya Allah Maha melihat. Jadi kalau benda mati saja sudah membuat kita takut dan sulit untuk berbuat maksiat, apalagi kita memiliki keyakinan terhadap Allah Ta’ala, bahwa Ia menyaksikan apa yang kita perbuat. Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an yang artinya:

“Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan wanita yang mengajukan gugatan kepada kamu tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada Allâh. Dan Allâh mendengar soal jawab antara kamu berdua. Sesungguhnya Allâh Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Al-Mujadilah: 1)

Semoga kita senantiasa menumbuhkan rasa keyakinan dalam diri kita sendiri, bahwa Allah Ta’ala melihat apa yang kita kerjakan, baik secara terang-terangan maupun secara tersembunyi. Dalam Al-Qur’an disebutkan yang artinya: “Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS Al-Baqarah: 284)

Dengan kenyakinan tersebut akan membuat kita bisa menghindari perbuatan-perbuatan dosa atau maksiat. Selain itu juga, rasa takut kita kepada Allah Ta’ala akan mendorong kita untuk tetap taat dalam kondisi dan situasi apapun. Makanya kita harus berhati-hati dalam beramal, karena pebuatan yang kita lakukan disaksikan oleh Allah Ta’ala dan dicatat kemudian akan dipertanggungjawabkan dikemudian hari. Wallahua a’lam bishowab.

KH. Abdullah Gymnastiar

 

Bagi Jama’ah sekalian yang tertarik untuk berkontribusi terhadap syiar dakwah dan wakaf untuk pembangunan sarana ibadah & belajar santri, bisa menyalurkannya melalui rekening berikut:

Bank Syariah Indonesia (BSI) 9255.373.000 an Yayasan Daarut Tauhiid