Allah Tidak Menerima Hati yang Tidak Tertuju Kepada-Nya

Hadirin rekan-rekan sekalian…

Jika setiap amalan yang kita lakukan standarnya ada pada Allah, maka kita pasti akan memberikan yang terbaik untuk Allah. Tidak hanya secara lahir, akan tetapi batin kita juga. Berbeda dengan orang yang standar amalnya ada pada penilaian orang lain, batasan hanya penilain orang yang cenderung memperbagus-bagus dirinya di depan orang lain. Padahal Allah Ta’ala hanya akan melihat seseorang pada hati dan amalnya, sebagaimana dalam hadist disebutkan dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak melihat pada bentuk rupa dan harta kalian. Akan tetapi, Allah hanyalah melihat pada hati dan amalan kalian.” (HR. Muslim).

Orang yang niatnya ke Allah pasti sibuk memperbaiki hati dan amal, bukan sibuk memperbaiki topeng. Setiap amal yang dilakukan tidak ditujukan kepada Allah Ta’ala pasti akan ditolak, Imam Ibnu At-Thailah pernah mengatakan: “Allah tidak menerima amal hati yang tidak ikhlas, sebagaimana Allah juga tidak menerima amal yang tidak tertuju kepadanya”. Maka perlu kita perhatikan hati kita ini, takut dan berharapnya kepada siapa? Kepada Allah atau kepada makhluk?

Hadirin ..

Hidup ini tidak perlu dikagumi orang lain, jadilah manusia yang tampil apa adanya, lempeng, lurus, dan tidak dibuat-buat. Ada pesan dari sebuah hadits yang perlu kita renungkan, kurang lebih isinya adalah sebagai berikut: “Barang siapa yang melakukan sebuah perbuatan yang tidak disukai Allah demi disukai orang, maka Allah murka kepadanya dan Allah membuat orang-orang juga tidak suka kepadanya. Barang siapa yang melakukan sebuah perbuatan yang disukai Allah, walaupun orang-orang tidak menyukainya, tetapi Allah suka kepadanya dan membuat orang-orang pun suka kepadanya.”

Jadi hadirin, orang-orang seperti ini akan selalu tentram hatinya, Allah akan memperindah kehidupan, indah lisanya, dan indah amalnya. Semoga kita senantiasa meluruskan hati dan berada dalam jalan yang hanif yang disukai oleh Allah Ta’ala, yang tidak bersandar pada siapa pun.  Wallahu a’lam bishowab.

(KH. Abdullah Gymnastiar)

 

Bagi Jama’ah sekalian yang tertarik untuk berkontribusi terhadap syiar dakwah dan wakaf untuk pembangunan sarana ibadah & belajar santri, bisa menyalurkannya melalui rekening beikut:

Bank Syariah Indonesia (BSI) 9255.373.000 an Yayasan Daarut Tauhiid