Awas Berbahaya Jika Berbohong Terus-Terusan

[DAARUTTAUHIID.ORG]- Berbohong merupakan bagian dari kemunafikan, oleh karena itu seorang muslim dituntut selalu berada dalam keadaan jujur lahir batin.sebagaimana dalam sebuah hadits yang sering kita dengar yang artinya adalah:

“Hendaklah kamu semua bersikap jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa ke sorga. Seseorang yang selalu jujur dan mencari kejujuran akan ditulis oleh Allah sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah sifat bohong, karena kebohongan membawa kepada kejahatan dan kejahatan membawa ke neraka.Orang yang selalu berbohong dan mencari-cari kebohongan akan ditulis oleh Allah sebagai pembohong” (HR. Muslim).

Jadi kalau kita bertanya kenapa ada ahli sruga? Karena ada ahli kebaikan, begitu juga sebaliknya jika ada ahli neraka karena ada ahli keburukan. Ahli kebaikan itu sumber satu seperti yang disebutkan dalam hadits diatas yaitu shiddiq atau kejujuran. Jika orang yang tidak jujur maka sangat sulit sekali untuk berbuat baik.

Kalau kita ingin mengukur bangsa kita sudah menjadi negara yang baik atau belum, maka gampang untuk melihatnya. Apakah dinegara kita lebih banyak orang jujurnya atau lebih banyak orang bohongnya. Kalau masih banyak koruptor-koruptor itu tandanya negara kita belum baiik-baik saja. Kita akan kesulitan untuk memperbaiki bangsa kita sendiri jika orang bohongnya lebih banyak dan butuh waktu yang lama dalam untuk memperbaikinya.

Kita ambil contoh dari sosok keteladan Rosullulah Shallahu ‘alaihi wassalam, selain pribadinya yang tampan, kuat, dan baik, Nabi Muhammad adalah sosok yang dikenal jujur dan diberi gelar “Al-Amiin” sampai-sampai dijadikan pemimpin ditengah penduduk non muslim. Ia disukai oleh penduduk Madinah karena kejujuran yang ada dalam diri Rosul. Sesuatu yang dikeluarkan dari lisan Nabi pasti benar, tidak suka menambah-nambah, dan selalu menepati janji.

Masalah besar jika seseorang tidak komit dengan kejujuran, ia akan menggunakan pikirannya dan ilmunya hanya untuk berbohong. Menutupi satu persoalan ke persoalan lain secara terus menerus, sampai-sampai ia tidak menyadari bahwa ia telah melakukan banyak keburukan, kalau pun ia melakukan kebaikan pasti hanya sebatas pecitraan belaka atau hanya dibuat-buat saja. Misalkan ada orang yang sering bersedekah hanya karena ingin menutup kasus korupsinya.

Jadi dalam Islam jujur adalah sesuatu yang mutlak, tidak bisa ditawar-ditawar. Jangan biasakan diri menjadi orang yang bohong, kalau punya kebiasaan bohong dan punya kesadaran untuk berubah maka rubahlah kebohogan sesegera mungkin. (KH. Abdullah Gymnastiar)

___________________

daaruttauhiid.org