Dampak Dari Selalu Mengingat Allah

Keberkahan seseorang itu intinya ada pada ketauhidan. Maka pertanyaannya adalah bagaimana agar kita yakin kepada Allah hingga tingkat yang Muhsinin. Yaitu orang yang beribadah seakan-akan dia melihat Allah. Mungkinkah bagi kita menyakini sesuatu yang tidak terlihat oleh mata kepala kita sendiri? Maka jawabannya sangat mungkin hadirin sekalian. Misalkan seperti sebuah barang yang dijatuhkan ke bawah, kenapa barang yang dijatuhkan tersebut bisa jatuh? Karena ada gaya gravitasi. Pertanyaanya lagi adalah apakah kita melihat gaya gravitasi tersebut? Makan jawabannya tentu saja tidak. Artinya memang tidak semua harus terlihat karena keterbatasan sebagai manusia.

Bila seseorang menyebut nama Allah, maka ketenangan jiwa akan diperolehnya. Seperti firman Allah Ta’ala dalam Al Qur’an,

الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28).

Begitu juga dalam mendidik anak, kita harus senantiasa mengingat dan melibatkan Allah, bahwa kita yakin hanya dengan pertolongan Allah kita dimudahkan dalam mendidik anak menjadi anak yang shaleh, Allah yang mengubah dan membimbing seseorang. Oleh karenanya perlu untuk mendo’akannya dengan do’a- do’a yang baik.

Kemudian, dalam melakukan perjalanan kita harus yakin dan melibatkan Allah, sekalipun kita merasa sudah hebat karena terbiasa melakukannya. Karena hanya Allah yang mampu menyelamatkan dan menghendaki sebuah perjalanan, maka itulah sebabnya kita diperlukan untuk membaca do’a jika berpergian atau melakukan sebuah perjalanan, agar diberi petunjuk dan dimudahkan oleh Allah Ta’ala.

Artinya hadirin sekalian, tidak ada yang tahu apa yang terjadi dimasa yang akan datang, bahkan beberapa detik ke depan, tetapi Allah yang Maha mengetahui dan menguasai sebuah kejadian yang terjadi, oleh karenanya bagaimana mungkin kita tidak berlindung kepada Allah sedang kejadian tersebut hanya bisa terjadi atas izin Allah Ta’ala. Kemudian dahsyatnya Allah memberikan sebuah fasilitas atau perantara yaitu do’a untuk mengubah satu takdir ke takdir yang lain.

Hadirin rekan-rekan sekalian, inilah nikmat yang sangat besar dari umur, ketika kita diberikan nikmat yakin, semoga kita senantiasa istiqomah untuk tetap yakin kepada Allah Ta’ala, sehingga kita juga insyaAllah akan selalu dalam pengawasan dan pertolongannya. Wallahu a’lam bishowab.

(KH. Abdullah Gymnastiar)