Dari Tanah Wakaf, Lahir Harapan Difabel

DAARUTTAUHIID.ORG | BANDUNG — Satu langkah penuh makna ditorehkan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara pengelola Wakaf Daarut Tauhiid dan lembaga sosial Karya Cacat Berdikari (KCB) pada pertengahan Mei lalu.

Kolaborasi ini menandai dimulainya program optimalisasi aset wakaf berupa tanah dan bangunan seluas 3.000 meter persegi di wilayah Tigaraksa, Tangerang yang akan difungsikan sebagai sentra pelatihan dan produksi konveksi untuk para penyandang disabilitas.

KCB, lembaga yang dikenal dengan dedikasinya dalam pemberdayaan difabel, dipercaya menjadi mitra utama dalam pengelolaan program ini.

Visi mereka sederhana namun kuat, yakni para difabel tidak hanya diberi pelatihan keterampilan menjahit, tetapi juga pendampingan penuh mulai dari proses produksi hingga pemasaran.

Bahkan hingga pasca-pemasaran, aspek penting seperti quality control tetap dikawal, memastikan produk yang dihasilkan memiliki standar dan daya saing di pasar.

“Difabel itu punya potensi besar untuk mandiri, asalkan mereka dibimbing dan didampingi secara berkelanjutan,” ujar Riyadi Suryana, Manajer Wakaf Produktif Daarut Tauhiid.

Dengan memanfaatkan tanah wakaf sebagai lahan operasional—yang secara sosial bahkan bisa digunakan secara gratis—serta alat-alat produksi yang diperoleh dari bantuan CSR dan hibah, program ini menekan biaya operasional seminimal mungkin agar hasil kerja para difabel bisa memberikan manfaat yang nyata.

Ke depan, sentra ini akan difungsikan sebagai unit konveksi yang menerima berbagai order jahitan. Hasil produksinya diharapkan menjadi sumber penghasilan yang layak bagi para penyandang disabilitas, sekaligus menjadi bukti bahwa keterbatasan fisik tidak menjadi penghalang untuk berkarya.

Aset wakaf yang dikelola untuk pemberdayaan ini tak hanya menunjukkan potensi ekonomi sosial dari lahan tidur, tapi juga memuliakan nilai-nilai kemanusiaan.

Dalam sinergi yang terjalin ini, para difabel menjadi target utama penyaluran manfaat wakaf (mauqufalaih) yang bukan hanya diberdayakan, tetapi juga dimuliakan sebagai bagian dari solusi. (WDT)

Redaktur: Wahid Ikhwan


DAARUTTAUHIID.ORG