Fase Recovery, Genting tapi Sering Terlewati

Ketika bencana terjadi di suatu wilayah, pasti banyak kalangan yang membantu dengan melakukan tanggap darurat. Mulai dari mengevakuasi korban, memberikan pertolongan pada yang selamat, menyiapkan tempat mengungsi, hingga memberikan bantuan makanan. Namun sering terlewat sebuah fase yang sangat penting dan genting, yaitu recovery pascabencana.

Fase recovery ini menjadi genting karena para korban mengalami kerugian, tidak hanya secara harta benda namun juga kehilangan mata pencaharian. Banyak para korban bencana yang tidak mampu untuk bekerja atau berwirausaha kembali, karena semua hilang akibat bencana. Belum lagi para korban yang trauma secara psikis.

Maka dari itu, Daarut Tauhiid (DT) Peduli Banten dalam melakukan aksi tanggap bencana meski masa tanggap darurat telah berakhir, tetap membersamai para korban bencana dengan membuat program pemberdayaan ekonomi. Hal ini merupakan bagian dari ikhtiar memulihkan keadaan para korban bencana.

Salah satu program pemberdayaan ekonomi yang dilakukan pascabencana oleh DT Peduli Banten yaitu di DesaSidamukti, KecamatanSukaresmi, Pandeglang Banten. Pascabencana tsunami yang terjadi pada akhir tahun 2018 lalu, membuat DT Peduli Banten menggulirkan Program Nelayan Tangguh. Program ini merupakan program pemberdayaan ekonomi bagi para nelayan yang kehilangan perahunya saat tsunami melanda.

Bantuan berupa perahu dan alat melaut ini diharapkan dapat memulihkan perekonomian masyarakat. Mereka kembali beraktivitas, dan perlahan-lahan melupakan bencana tsunami yang pernah menimpa.

DT Peduli juga terus melakukan pendampingan kepada setiap penerima manfaat. Proses pendampingan yang dilakukan yakni menggelar pengajian rutin, sharing tentang pekerjaan, serta motivasi dari pendamping, ditambah penguatan ruhiyah melalui lembar mutabaah yaumiyah.

Memang fase recovery pascabencana ini bukan suatu hal yang mudah. Namun adanya sinergi dengan berbagai pihak, tentu semua akan jadi lebih mudah. (Aziz)