Hati-Hati Dengan Istidraj, Bisa-Bisa Menipu Manusia

[DAARUTTAUHIID.ORG]- Tidak setiap pertambahan nikmat yang kita dapat adalah karunia. Ada juga Allah tambahkan nikmat seseorang yang membuat ia lupa dan lalai dengan tugasnya sebagai manusia, istilah lain disebut juga dengan istidraj. Maka jangan sampai tertipu oleh dunia kemegahan atau kenikmatan dunia.  Perlu diingat nikmat yang sangat besar adalah taqwa.

Jadi apabila seseorang ditambah dunia tapi tidak membuat bertambah taat kepada Allah maka itu bisa tergolong istidraj. Misal rezekinya tambah banyak dibuka saja oleh Allah, bisnisnya semakin besar tapi ibadahnya semakin hilang, sholatnya tidak lagi berjamaah dimasjid, tidak ada tahajjud, tidak shaum sunnah, tidak baca al-quran tapi dibuka terus rezekinya, pangkat dan kariernya naik, maka ini bisa jadi istidraj.

Padahal keperluan kita cuman satu dalam hidup ini Allah ridho dengan kita. apa artinya jabatan, gelar dan popularitas kalau seseorang jauh dari Allah. Seperti di Daurat Tauhid banyak yang datang ke sini, apakah ini sesuatu kesuksesan daurat tauhid? maka dilihatnya dua saja. Pertama santrinya semakin bersih tidak tauhidnya kepada Allah. Kedua, semakin rahmatanlilalamin bagi makhluk, hewan, tumbuhan, dan semua ciptaan Allah.

Apa pun yang kita dapatkan didunia ini maka harus di evaluasi, apakah yang didapat sesuatu yang membuat diri semakin bagus atau jelek. Memang bisnis meningkat tapi ibadah bagaimana kira – kira, harus ketemu terlebih dahulu bagaimana tingkat kepasrahan seseorang terhadap apa yang didapat. Jadi jangan kagum kepada diri sendiri, jika diberi kelancaran rezeki, bisnis lancar, atau banyak yang naksir jatuh cinta.

Jangan hanya mengukur sukses itu dengan duniawi, dunia orang jahat saja dikasih, orang yang ingkar, orang yang kafir atau musyrik dikasih, orang yang berlumur maksiat siang malam juga dikasih. Maka sekali lagi, jangan sekali – kali mengukur kesuksesan itu dengan dunia. Dalam surat Al-hujurat ayat 13 Allah menyampaikan: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

Jadi setiap pertambahan nikmat yang kita dapat mesti terus di evaluasi dan jangan sampai lalai kemudian termasuk Istidraj. Allah mengingatkan dalam surat Al anam ayat 44: ” Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. (KH. Abdullah Gymnastiar)

________________________

daaruttauhiid.org