Hayyin & Layyin

Pasti semua manusia selalu menginginkan kebahagiaan, kemuliaan, keselamatan dalam menjalani kehidupan, baik itu di dunia maupun di akhirat kelak. Dalam konteks kehidupan di dunia, manakah yang lebih penting dari ketiga hal penting yang diinginkan oleh manusia?. Ternyata tidak ada artinya kebahagiaan jika kita tidak selamat, begitupun juga tidak ada artinya kemuliaan jika kita tidak selamat, baik di dunia maupun di akhirat. Lalu bagaimana cara agar kita bisa selamat hidup di akhirat kelak agar tidak tersentuh api neraka?.

Hayyin

Hayyin artinya adalah tenang, teduh, dan meneduhkan lahir dan batinnya. Bersikap hayyin juga berarti ia tidak mudah emosional atau marah dalam menghadapi sesuatu, tidak juga labil dalam menanggapi sesuatu hal, kemudian tidak putus asa ketika menghadapi permasalahan dalam kehidupannya, dan tentunya menghadapi segala hal dengan tenang. Ketenangan akan hadir kepada diri seseorang ketika ia selalu berzikir kepada Allah, yang bentuk zikirnya adalah ia tidak hanya mengingat Allah tapi ia juga benar-benar yakin kepada Allah Ta’ala.

Kunci utamanya adalah harap dan takut, maksudnya adalah ketika seseorang hanya berharap kepada Allah dan hanya takut kepada Allah maka lahirlah hayyin, ia tidak akan bersandar kepada apapun dan siapapun kecuali kepada Allah. Makin tidak bersandar kepada Allah, maka seseorang semakin tidak hayyin karena Allah tidak akan memberikan ketenangan kepada hambanya yang tidak menjadikan Allah sebagai satu-satunya sandaran.

الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’du: 28).

Layyin 

Layyin memiliki arti lembut, ramah, sopan, santun. Hati yang lembut akan muncul kepada seseorang yang rahmatan lil ‘alamin, yang artinya semakin tinggi kasih sayang yang kita miliki maka akan semakin lembut juga perilakunya, begitupun sebaliknya semakin kurang berkasih sayang maka akan semakin kurang pula kelembutannya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Orang-orang yang ada rasa rahim akan dirahmati oleh Tuhan yang maha Rahman, yang memberikan berkat dan Maha Tinggi. Sayangilah orang-orang yang di bumi supaya kamu disayangi pula oleh yang di langit.” (HR. Imam Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi dan al Hakim dari Abdullah bin Umar). 

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ 

“Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.” (QS. Ali Imran: 159)