Jangan Semua dimasukan ke Hati

Tidak ada kata-kata yang menyakitkan, yang ada adalah menyakiti diri sendiri. Kalau pun merasa jengkel, marah, sedih, takut, atas perkataan orang lain, maka tidak boleh dibiarkan berlarut-larut dalam perasaan tersebut. Karena pada dasarnya perkataan seseorang tidak akan berdampak apa-apa selain hanya akan berlalu begitu saja.

Mungkin kita sering mendengarkan perkataan dari siapa dan kapan saja, tetapi tidak perlu terburu-buru memasukannya ke dalam hati, karena itu hanya akan mengganggu dan menyita waktu kita. orang yang mengatakan sesuatu yang buruk tentang kita, kerap kali tidak lagi memikirkan apa yang telah dikatakan, merasa tidak bersalah kalau sudah menyakiti orang lain. Sedangkan kita dirudung rasa kecewa yang berlebihan yang membuat kita semakin tidak produktif.

Coba bayangkan, kita selalu memikirkan orang yang mengecewakan kita, sedangkan orang tersebut sedang bersenang-senang makan lezat, tidur nyenyak, sedang tertawa dan bahagia. oleh karena itu, coba dipikirkan setiap orang yang mengatakan hal buruk tentang kita, barang kali jadi pintu evaluasi bagi kita.

Padahal kalau kita pikir-pikir, orang yang berbicara tentang keburukan kita sama sekali tidak melukai fisik kita, hanya perasaan saja. Kenapa perasaan kita mudah tersinggung dengan ucapan orang lain? Karena kita merasa mulia, rasa terhomat, merasa telah menjadi orang yang baik, dan seterusnya.

Kalau ada orang yang minta maaf karena menyakiti kita, maka maafkanlah jangan mempersulit dan diperpanjang, sebagaimana kita ingin diampuni oleh Allah Ta’ala. Begitu juga sebaliknya, agar kesalahan kita mudah dimaafkan orang lain. Sehingga menjadi ladang amal kebaikan karena saling memaafkan dengan mengharap ridho Allah Ta’ala. Allah berfirman dalam Al-Qur’an yang artinya:

“Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Ankabut: 56)

Intinya kita kembalikan niat dan segala urusan kita kepada Allah Ta’ala, agar kita diberikan petunjuk dan dimudahkan segala persoalan hidup kita, InsyaAllah kalau kita yakin kepada Allah maka kita tidak akan pernah dikecewakan. Wallahu a’lam bishowab.

(KH. Abdullah Gymnastiar)

daaruttauhiid.org