Kajian Tafsir Quran bersama Ustaz Abdul Wahab

Menurut Ustaz Abdul Wahab ada dua inti pembahasan dalam surah an-Nisa Ayat 103. Pertama, tentang zikir kepada Allah SWT. Kedua, tentang salat.

Usai melaksanakan salat Magrib berjamaah, jamah tidak langsung beranjak pergi meninggalkan Masjid Daarut Tauhiid (DT), melainkan menyimak Kajian Tafsir al-Quran dari Ustaz Abdul Wahab Lc. Pada kesempatan tersebut, Ustaz Abdul Wahab membahas Tafsir Surat An-Nisa, ayat 103.

Menurutnya ada dua inti pembahasan dalam surah an-Nisa Ayat 103. Pertama, tentang zikir kepada Allah SWT. Kedua, tentang salat. “Bagaimana cara zikir kita? Allah memerintahkan dengan dua hal. Pertama, dengan menyebut nama Allah. Kedua, dengan menjalankan salat pada waktu yang telah ditentukan,” katanya pada Jumat (2/2).

Tiga kondisi zikir yang disebutkan dalam Surat An-Nisa ayat 103 itu, ialah saat duduk, berdiri, dan berbaring. “Kita ini mau gimana lagi, memang kebiasaan kita begitu. Kalau tidak duduk, ya berdiri. Kalau tidak berdiri, ya berbaring. Maksudnya, kita diperintahkan oleh Allah SWT untuk berzikir dalam setiap kondisi apa pun,” lanjutnya.

Ia juga menyarankan jamaah untuk berwudu sebelum tidur. Katanya, malaikat akan mendampingi hamba Allah yang berwudu sebelum tidur, kemudian memohonkan ampunan kepada Allah, untuk hamba Allah tersebut.

Saat duduk juga harus perbanyak zikir kepada Allah. “Seperti duduk kita di Masjid DT ini jelas, dalam rangka talabul ilmi, i’tikaf, silaturahim, itu sudah ingat ke Allah. Belajar? Itu perintah Allah. I’tikaf? Juga perintah Allah. Ada syariat yang menejelaskan, maka itu termasuk zikir,” jelasnya.

Lalu bagaimana zikir saat berdiri, termasuk berjalan? Menurutnya, dapat dilakukan dengan lisan, maupun di dalam hati. “Kita berjalan tetap ada zikirnya. Ketika kendaraan bergerak ada zikirnya. Bahkan rasul ketika naik turun, itu ada zikirnya juga. Artinya kondisi apa pun berzikir kepada Allah,” katanya.

Selanjutnya, salat. Ustaz Abdul Wahab mengingatkan untuk tidak menunda-nunda salat. Apalagi salat wajib. Karena salat adalah amalan pertama yang dihisab di alam kubur dan akhirat kelak. Salat juga akan menjadi banteng untuk terus taat kepada Allah, dan menjauhi segala larangan-Nya.