Kerap Kali Mengumbar Aib Pasangan Setelah Cerai, Apa Hukumnya Dalam Islam?

DAARUTTAUHIID.ORG | Belakangan ini banyak kasus perceraian yang dimuat di media massa. Terlebih khusus dari kalangan artis yang ramai diperbicangkan. Kasus perceraian yang kerap menjadi perhatian publik, bukan sekedar karena sosok popularitasnya, akan tetapi saling menyalahkan dan mengumbar aib masing-masing mantan pasangannya.

Kehadiran media sosial saat mau tidak mau penggemar maupun nitizen ikut serta mengomentari rumah tangga orang lain. Saling membela dan bahkan menyerang salah satunya. Sehingga persoalan tersebut merebet ke mana-mana, tanpa ada penyelesaian yang jelas antar kedua belah pihak.

Firman Allah Ta’ala dalam Al-Quran yang artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (Surah al-Hujurat 12)

Menurut Ibnu Katsir menyampaikan bahwa Allah Ta’ala Melarang hamba prasangka buruk, menuduh sembarangan dan mengkhianati orang lain atau keluarga dekatnya. Hal ini dikarenakan perbuatan tersebut termasuk dosa besar. Para ulama pun sepakat tentang haramnya menampakkan aib seseorang kecuali dengan kemaslahatan tertentu melalui jalur yang halal.

Dari Abu Sa’id al-Khudriy, beliau berkata bahwa Baginda Rasulullah bersabda:

Sesungguhnya manusia yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat adalah seorang lelaki (suami) yang menggauli (bersetubuh) dengan isterinya, kemudian menyebarkan rahasia isterinya tersebut.” (Riwayat Muslim)

Dalam sebuah hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam menegaskan bahwa mencela orang yang membongkar rahasia pasangannya dengan mengatakan bahwa orang tersebut seburuk-buruk kedudukannya di sisi Allah Ta’ala. Apa lagi hal tersebut bersifat rahasia dan terjadi antara kedua mempelai, seperti masalah istimta’ (kesenangan antara suami istri).

Dalam hadits lain dari Abu Qatadah bahwa Nabi bersabda:

Orang yang membuka aib pasangannya, Allah akan mengikatnya dengan ular besar pada hari kiamat nanti.” (Riwayat Ahmad).

Setiap pasangan suami istri haruslah saling memberikan ketentraman dan kedamaian. Ibarat selimut atau kain yang menutupi semua masalah pribadi pasangan dari orang luar, sehingga tetap terjaga hubungan suami isti dengan baik. Karena Islam adalah agama yang menganjurkan umatnya untuk mempererat hubungan antar manusia.

Oleh karena itu, segala permasalahan yang menimbulkan konflik antar pasangan, hingga mengumbar aib dan kesalahan merupakan perbuatan yang dilarang dalam Islam. (Arga)