Meneladani Sikap Empati Rasululloh Saw

DAARUTTAUHIID.ORG | Orang yang mempunyai rasa empati tinggi ialah orang yang memiliki kecerdasan emosional yang baik. Dia lebih peka dan tanggap terhadap apa yang terjadi di sekitarnya. Salah seorang  manusia yang memiliki sikap empati yang tinggi ialah Nabi Muhammad Sallahu ‘alahi wassalam. 

Alloh Ta’ala dalam surat At-taubah berfirman yang artinya:

“Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman.” (QS. At-Taubah: 128)

Nabi Muhammad ialah seorang Rosul yang memiliki kasih sayang begitu luas kepada umatnya. Dari sejak kecil, beliau telah banyak membantu orang lain yang tengah dalam kesulitan. Baginda Rosul juga dikenal sebagai manusia perasa.

Kalau ingin memiliki rasa kasih sayang seperti Rosullullah Shallallahu ‘alaihi wassalam, maka kita harus belajar membangun sikap empati dalam diri kita, peduli dengan keadaan orang lain, dan tidak bersikap masa bodoh.

Rosulullah pernah bersabda dalam sebuah hadist, ia bercerita bagaimana kepedulian seorang wanita terhadap seekor anjing yang sedang sangat kehausan. 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wassalm bersabda, “Telah diampuni seorang wanita pezina yang lewat depan anjing yang menjulurkan lidahnya pada sebuah sumur. Dia berkata ‘Anjing ini hampir mati kehausan.’ Lalu dilepaslah sepatunya kemudian diikatnya dengan kerudungnya lalu (anjing itu) diberinya minum. Maka, diampuni wanita itu karena memberi minum.” (HR. Bukhari)

Selain itu, Rosulluloh adalah orang yang memiliki kepedulian tinggi kepada orang-orang di sekitarnya. Jika ada yang menderita dizdolimi, maka Nabi Muhammad akan membebaskannya. Jika seseorang lapar, maka Rosululloh akan memberinya makan. Jika ada yang merasa kesulitan, maka Rosululloh memberi jalan kemudahan.

Kalau ada yang berhutang dan tidak mampu membayar, maka akan dibantu untuk dilunasi. Jika ada orang yang bodoh, maka Rosululloh akan mendidiknya. Dan seterusnya. Begitulah kepedulian Rosullullah kepada umatnya.Kalau kita membangun sikap empati atau peduli dalam diri, peduli kepada orang lain dan apa yang ada di sekitar seperti hewan, tumbuhan, dan lainnya, insyaAlloh Alloh juga akan menyanyangi.(KH. Abdullah Gymnastiar)

Baca juga: Menakar Kadar Empati