Rencanakan Hidup

Pernah merasa hidup begitu-begitu saja alias stagnan? Jika jawabannya iya, mungkin kita luput merencanakan hidup. Mungkin pernyataan tadi membuat kita bertanya-tanya, “Apa pentingnya rencana?”

Semakin kita dewasa, semakin besar kebebasan kita untuk melakukan apa pun yang kita inginkan. Namun kebebasan yang tidak dibatasi dapat membuat kita kebablasan. Hidup bisa saja menjadi tak terkendali jika kita lupa diri. Batasan yang kita butuhkan adalah rencana. Rencana bagaikan kompas yang memandu kita agar tetap berada di jalur yang tepat dan fokus pada tujuan dan hal-hal yang penting saja.

Kompas Hidup

Rencana mencegah kita menghabiskan waktu untuk hal-hal yang sama sekali tidak mendekatkan kita pada tujuan. Ketika membuat rencana buatlah serangkaian pilihan dan keputusan. Karenanya membuat perencanaan membuat hidup kita lebih terkendali dalam segi dan aspek apa pun.

Tidak memiliki kompas dalam hidup dapat membuat kita terlena. Tak menyadari bahwa kita sedang terjebak di satu titik dalam hidup. Bayangkan sebuah mobil tua yang teronggok tak tersentuh di garasi rumah. Mobil itu telah lama rusak sehingga pemiliknya tak pernah lagi menggunakannya. Bulan berganti bulan, tahun berganti tahun mobil itu tetap terbungkus penutup mobil. Terlupakan. Di dalamnya mungkin debu-debu mengendap. Perlahan mobil itu menjadi rongsokan yang tak bernilai. Padahal sebenarnya bisa saja diperbaiki agar tetap berfungsi atau dijual sebagai mobil antik, andai sang pemilik memiliki rencana.

Bayangkan sewadah wortel di dalam lemari es yang tak tersentuh sejak dibeli. Hari demi hari waktu itu hanya teronggok dalam dinginnya suhu lemari es. Lama tak tersentuh wortel itu pun layu mulai membusuk lalu berakhir di tempat sampah. Sia-sia. Andai saja pemiliknya merencanakan untuk memasak menggunakan wortel sebagai salah satu bahan masakannya sebelum terlambat.

Karena Waktu Kita Terbatas

Ini berlaku juga untuk kehidupan. Kita membutuhkan rencana dari kehidupan yang kita jalani agar tidak menjadi kosong dan sia-sia. Kita buat rencana agar kehidupan kita membutuhkan manfaat, setidaknya untuk diri sendiri dan orang-orang terdekat. Jika kita tidak mempunyai rencana dalam hal apa pun, maka yang kita lakukan adalah pembiaran. Dari setiap pembayaran yang kita lakukan, ada konsekuensi tak menyenangkan mengiringi.

Bila kita membiarkan hidup berjalan tanpa rencana, maka hidup akan bergulir begitu saja tanpa perkembangan berarti. Kita hanya akan digiring oleh waktu menuju usia tua tanpa pencapaian. Padahal Allah Ta’ala memberi kita waktu untuk mencapai hal-hal penting dalam hidup ini seperti menghatamkan Al-Quran, menghafalkan surah-surah pendek, menginjakkan kaki di tanah suci, dan banyak lainnya.

Untuk menjadi seorang yang sukses pun kita perlu menyusun rencana. Sering kali kebanyakan dari kita memiliki banyak keinginan tetapi lupa bahwa untuk mewujudkannya kita perlu rencana. Kita perlu memikirkan secara spesifik bagaimana langkah-langkah untuk mewujudkannya. Saat kita berlibur saja kita butuh rencana. Misalnya, bagaimana caranya mencapai lokasi liburan? Di mana kita akan menginap? Berapa uang yang harus kita keluarkan? Intinya kita ingin meminimalisir kesalahan yang berpotensi merugikan diri sendiri. Kita tidak ingin gagal dalam liburan kita. Apalagi gagal dalam kehidupan kita. Maka buatlah rencana untuk sukses jalan hidup yang cuma sekali ini. (Gian)