Tentang Cinta
Subhanallah, kamu tahu gak satu kata yang dapat menggambarkan sebuah emosi, perasaan yang dahsyat banget? Yap, betul itulah cinta alias love. And, ngomong-ngomong tentang cinta, sebenarnya gimana pandangan agama kita tentang cinta dan seputarnya ya? Simak uraian berikut ya.
Ketika kamu beranjak remaja, coba deh perhatikan tubuh kamu. Mulai berubah kan? Pada remaja putri terjadi mentruasi dan remaja putra mengalami pula yang namanya mimpi basah, disertai pula perkembangan organ seks lainnya, yang berarti secara biologis remaja siap bereproduksi. Faktor dari dalam ini turut mendorong kamu untuk lebih tertarik pada lawan jenis, so…don’t worry kalo seusia kamu tertarik, terkagum-kagum sama seseorang yang cakep, keren, itu normal kok.
Apa sih yang terpikir oleh kamu tentang makna cinta? Cinta itu fitrah, datang begitu saja tanpa diundang. Selain itu, cinta juga sulit didefinisikan, makanya para penyair, penulis, belum ada yang menemukan rumusan tepat untuk sebuah cinta. Sedang, kata ahli psikologi, cinta adalah sebuah perasaan terhadap seseorang yang menimbulkan hasrat untuk membahagiakan orang yang dicintainya. Tapi, tentu maknanya bisa lebih luas lagi, tanpa batas.
Yang harus kita sadari adalah bahwa cinta tersebut, harus dalam kerangka menuju cinta kepada Allah, karena cinta tertinggi adalah cinta kepada Dzat yang Maha Abadi. Cinta ini harus terus kita pupuk. Dan, kalau sudah mendapat cinta-Nya, subhanaallah, tidak ada lagi hal yang lebih membahagiakan dunia akhirat. Dan, Allah sangat menegaskan hal ini, bahwa segala aktivitas kita haruslah dalam bingkai hanya untuk Allah. “Katakanlah, sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan amtiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, “ (QS. 7: 162).
Jika saja kita renungkan kembali, cinta Allah pada ummat-Nya sangatlah besar, betapa banyak ni’mat yang diberikan kepada segenap makhluk-Nya. Yang diinginkan Allah bagi hamba-Nya hanyalah kebaikan, kesempurnaan, dan kemuliaan.
Selanjutnya, prioritas cinta kedua kita berikan kepada Rasulullah SAW. Sebagai uswatun hasanah, beliau sangat peduli, kasih sayang kepada ummat. Melalui perantaraan beliaulah kita mengetahui aturan, tuntunan, pedoman yang lebih detil menjelaskan perintah Allah dalam al- Qur’an, sehingga kita tidak perlu ragu dan bingung lagi. Makanya, kamu buka deh kitab siroh biar lebih mengenal beliau, oke?
Then, Rasulullah SAW pernah bersabda, “Tidaklah kalian akan masuk surga sampai kalian beriman dan kalian tidak akan beriman sehingga kalian saling mencintai.” (HR. Muslim). Hadits tersebut menjelaskan bahwa salah satu syarat masuk surga adalah dengan saling mencintai saudara seiman karena Allah. Cinta ini dapat kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, seperti cinta pada orangtua, saudara, sahabat, dan yang lainnya termasuk pada someone, tapi… semuanya harus dalam tujuan meraih cinta Allah. Nah, lho..gimana dengan cinta yang terakhir ya..
Cinta bersifat labil, mudah berubah, fluktuatif. Rasa itu datang tiba-tiba, karena memang dengan kuasa Allah lah terjadinya, juga kepada siapa dan mengapa, kita tidak bisa memilih. Begitupun ketika kita sedang fallin’ in love, segeralah instropeksi diri, saya sudah pantas belum ya, kalau hati kecil kamu menyatakan kamu belum pantas, forget it soon. Sebatas senang, suka, boleh saja, tapi lebih dari itu, apalagi sampai berkhayal dan mengangankan pacaran, itu gak boleh. Kenapa ?
Karena, pacaran akan mendekatkan kita pada zina, Allah menegaskan dalam Al Qur’an, “Dan janganlah kamu mendekati zina ; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. 17: 32 ). Zina dapat datang melalui pandangan, perkataan, dan akhirnya perbuatan. Na’uzubillahi min dzalik..ya.
So, kamu-kamu harus berhati-hati ya, say no untuk pacaran. Coba deh kamu pikir, kayaknya pasti lebih banyak mudharatnya, keburukannya dibandingkan kebaikannya. Kalau nanti telah tiba saatnya, Insya Allah dengan cara yang ma’ruf dan sesuai tuntunan Islam, kamu pasti mendapatkan ‘cinta sejati’, yaitu dengan menikah. Eits, jangan dibayangkan sekarang..pamali lho !
At last, jangan takut ketika kamu mulai jatuh cinta, seperti yang dibahas diatas, rasa itu menandakan kamu normal, fitrah sebagai manusia yang beranjak dewasa. Hanya saja cukup sebatas itu. Lebih baik mikirin gimana caranya agar masa muda kamu lebih manfaat dengan mencetak prestasi segudang, membahagiakan ortu, dan hal positif lainnya. Kalaupun ada teman kamu yang merasa bahagia dengan “pacarannya”, coba nasehati dia, kamu gak usah iri dan malah ikut-ikutan ya..
Mulai sekarang azzamkan, niatkan dalam hati, meraih cinta Allah adalah segala-galanya, karena hanya itulah cinta hakiki, dunia wal akhirat. Siap kan, Insya Allah. (Zahra)