Terapkan Sekolah Kader, SMA Adzkia Susun Silabus Tahfiz Baru

Program Sekolah Kader dari SMA Adzkia Islamic School mulai diterapkan. Untuk itu, penyusunan program baru baik secara kurikulum maupun tahfiz mulai dilakukan. Senin (15/2), Kelompok Kerja (Pokja) yang digawangi Tim Kepengasuhan SMA Adzkia pun menggelar pertemuan untuk menyusun kembali serta menyesuaikan silabus tahfiz yang selama ini sudah diterapkan di SMA Adzkia.

“Alhamdulillah setelah pertemuan Tim Pokja Tahfiz selama dua hari, Senin-Selasa (15-16/2) telah tersusun silabus serta modul tahfiz yang baru,” ujar Ustaz Akmal Jumara, Wakil Kepala Sekolah Bagian Kepengasuhan SMA Adzkia Islamic School.

Menurut pria yang akrab disapa Abah Akmal ini, program penyusunan tahfiz sebenarnya merupakan agenda rutin yang dilakukan oleh tim Kepengasuhan setiap tahunnya.

Tidak hanya dilakukan untuk menyesuaikan silabus yang sudah ada, melalui kegiatan ini, evaluasi dan perbaikan-perbaikan juga dilakukan. Tujuannya untuk kelancaran program tahfiz di sekolah program beasiswa naungan Yayasan Daarut Tauhiid (DT) itu.

“Sebelum diterapkannya Program Sekolah Kader, target hafalan yang ada di SMA Adzkia selama masa pendidikan tiga tahun adalah 2 juz. Sekarang Program Sekolah Kader sudah diterapkan, bukan hanya targetan hafalannya yang bertambah 1 juz, yaitu menjadi 3 juz, tetapi juga kualitas hafalan yang diharapkan bisa lebih baik dan lebih kuat (mutqin),” tutur Abah Akmal.

Dijelaskan Abah Akmal, dalam penerapan Sekolah Kader, santri atau pun siswa yang ada saat ini, dipetakan menjadi tiga bagian pengkaderan. Yaitu Kader Ulama, Kader Praktisi Sosial, dan Kader Pendidik.

“Targetan hafalan dalam masa tiga tahun sebanyak 3 juz itu diperuntukkan bagi Kader Praktisi Sosial dan Pendidik. Sementara untuk Kader Ulama, target hafalan minimal adalah 5 juz. Ini salah satu poin yang membuat kita kembali menyusun ulang silabus dan modul program tahfiz yang selama ini sudah dilaksanakan,” kata Abah Akmal.

Pembagian juz hafalan ini diungkapkan pria berdarah Sunda tersebut terbagi atas juz 30, juz 29, dan juz 28 untuk Kader Praktisi Sosial dan Kader Pendidik. “Khusus untuk Kader Ulama ada tambahan hafalan juz 1, dan juz 2,” tambahnya.

Dalam kegiatan yang digelar secara daring tersebut, Tim Pokja Tahfiz dituturkan Abah Akmal tidak hanya melakukan penyusunan targetan hafalan santri baik harian, pekanan, bulanan, dan tahunan, tetapi juga menyepakati indikator tolak ukur dari hafalan mutqin yang nanti akan diterapkan.

“Setelah silabus lengkap, maka kita siapkan pula perangkat evaluasi dan penilaiannya. Mudah-mudahan selain dengan terdokumentasikannya program tahfiz melalui perangkat program pembelajaran yang sudah dibuat, penyusunan silabus tahfiz yang baru ini juga dapat mempermudah siswa, bahkan guru, dalam meningkatkan kompetensi tahfiz, baik dari segi metode pengajaran, penilaian, dan lain-lain,” pungkas Abah Akmal. (Nawang)