A Deda: Santri Karya DT Harus Amalkan 7B

Dewan Pembina Yayasan Daarut Tauhiid (DT), H. Abdurrahman Yuri (A Deda), yang merupakan adik kandung Pimpinan Pondok Pesantren DT, KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), sangat berharap civitas yang ada di lingkungan DT memiliki karakter diri yang baik. Hal itu ia rangkum dalam 7B. Katanya, 7B tidak hanya tentang karakter saja, namun juga pendekatan diri kepada Allah SWT.

“Civitas di DT kan sudah banyak melakukan kegiatan, otomatis membangun juga nama DT. Sesuai amanat, DT harus menjadi ladang amal untuk umat, makanya seluruh civitasnya harus punya 7B,” katanya, melalui media daring, Selasa, (25/6).

B1 atau yang pertama, adalah beribadah dan istiqamah. Menurutnya, jika ibadahnya benar akan menimbulkan hati yang tenang, dan akan terpelihara dari perbuatan nista. Sebaliknya bila ibadahnya tidak benar, maka kehidupannya akan rapuh, sehingga mudah terombang-ambing dalam kehidupan yang penuh tantangan.

B yang kedua, yaitu berakhlak mulia dan terpuji, yakni menyikapi kejadian dengan sikap terbaik, dan apabila hal ini dilakukan oleh semua komponen masyarakat, termasuk pejabat pemerintah, niscaya akan tercipta lingkungan aman dan damai.

B yang ketiga yaitu belajar berlatih tiada henti. Ini adalah sikap yang patut dilakukan bagi hamba Allah yang ingin menikmati setiap episode dalam hidup. B yang keempat, yakni bekerja keras dan cerdas. Rangkaian ibadah dalam Islam sangat identik dengan kerja keras dan kerja cerdas.

Kemudian, B kelima, yaitu bersahaja. Menurut A Deda, buah dari ibadah adalah akhlak yang dituntun oleh Allah, ditopang oleh semangat belajar dan berlatih terus menerus, kemudian diteruskan dengan kerja keras serta kerja cerdas, dan dalam kehidupan sehari-hari ia akan bersahaja.

B keenam, yakni bantu sesama. Ia pun mengutip hadis Rasulullah saw, “Khairunnas anfa’uhum linnas,” yang artinya, “Sebaik-baik manusia di antaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain,” (HR. Bukhari dan Muslim).

Terakhir, B yang ketujuh, yaitu bersihkan virus. Katnya,balon terbang bukan karena warnanya, namun karena isinya (gas). Begitu juga dari rangkaian aktifitas seorang hamba, yang terpenting adalah kebersihan hati, kerendahan hati, ketulusan, kesabaran, rasa syukur, jauh dari kesombongan, kedengkian, licik, dusta, khianat dan jahatnya hati.

“Nah 7b itu sudah biasa, dan harus dilaksanakan oleh seluruh civitas, tidak ada satu pun cara ibadah yang tak menggunakan usaha. Semua sudah ada takarannya dalam diri kita, tinggal bagaimana mengeolanya, sehingga DT benar-benar menjadi sentra percontohan akhlak, dan ladang kebaikan untuk jamaah,” katanya. (Elga)