Aa Gym: Apa Makna Allah yang Maha Shomad?

[DAARUTTAUHIID.ORG]- Segala puji hanya milik Alloh Ta’ala, semoga Alloh memasukan kita sebagai hamba-Nya yang putus harapan dari apapun dan siapapun, melainkan berharap hanya kepada Alloh Ta’ala.

Salah satu asma Alloh  Ta’ala  ialah Ash Shomad, Alloh Yang Maha Tempat Bergantung Kepada-Nya segala sesuatu. Alloh Ta’ala berfirman: “Katakanlah: “Dia-lah Alloh, yang Maha Esa. Alloh adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.” (QS. Al Ikhlas : 1-4)

Salah satu mufassir bernama Ibn Jarir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa Ash Shomad artinya tuan yang sempurna pada kedudukannya, yang sempurna dan mulia dalam kemuliaannya, yang agung sempurna dan agung dalam keagungannya, yang lembut dalam kelembutannya, hakim dan sempurna dalam hikmahnya, yang perkasa dan sempurna dalam keperkasaannya, yang kaya dan sempurna kekayaannya, yang berilmu dan sempurna dalam keilmuannya, Dialah Alloh Yang Maha Sempurna dalam segala bentuk kemuliaan. Sifat-sifat ini tidak layak kecuali hanya bagi Alloh Ta’ala.

Pelajaran untuk kita dari asma Alloh ini ialah bahwa tidak ada lagi yang bisa menjadi sandaran, pegangan, tempat kita menggantungkan diri, kecuali hanya Alloh Ta’ala. Meskipun bergabung jin dan manusia untuk memberikan sebutir nasi kepada kita, namun jika Alloh Ta’ala tidak menghendaki itu terjadi, maka pasti tidak akan pernah terjadi. Begitu juga, jika bergabung jin dan manusia untuk mengganggu kita, namun jika Alloh tidak mengizinkannya maka itu tidak akan pernah terjadi, maka setitik goresan pun tidak akan menghampiri kita.

Lantas, apakah bisa kita meminta tolong kepada orang lain? Meminta tolong kepada orang lain hanya diperbolehkan dalam sebatas ucapan. Akan tetapi, hati tetap bergantung kepada Alloh Ta’ala. Sebab walaupun orang itu ingin menolong, namun Alloh tidak mengizinkannya, maka itu tidak akan terjadi.

Sesungguhnya makhluk hanyalah jalan rezeki dari Alloh Ta’ala. Hanya Alloh yang mengatur lalu lintas bagaimana rezeki kita. Bermuamalah dengan manusia dalam kadar sewajarnya, dilarang bagi kita memelas-melas kepada manusi,  karena kehormatan kita bisa hancur jika berbuat demikian. Kita hanya boleh menjadi hamba Alloh Ta’ala, tidak ada yang menjamin kita melainkan Alloh Ta’ala.

Alloh Ta’ala berfirman yang artinya: “Semua yang ada di langit dan bumi selalu meminta kepadanya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan. Maka nikmat Robb-mu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS. Ar Rohmaan: 29-30) Semoga kita semakin mengenal Alloh sedalam mungkin, hanya kepada Alloh kita menyembah dan tempat kita bergantung.