Amalan Kecil yang Berdampak Besar

Dalam Islam, semua kebaikan yang dilakukan oleh sesorang akan dibalas oleh Allah Ta’ala, sekecil apapun kebaikan tersebut. Sebaliknya semua keburukan juga akan dibalas oleh Allah. Oleh karena itu, jangan remehkan kebaikan sekecil apapun, boleh jadi kumpulan amalan kecil tersebut menjadi timbangan pemberat dan penyelamat seseorang di hari hisab nantinya.  Rasulullah shalallhu ‘alaihi wasallam mengabarkan kepada kita bahwa keimanan itu memiliki tujuh puluh bagian. Bagian tertinggi ialah kalimat Lailahailallah, sedangkan bagian terendah ialah menyingkirkan duri di jalan.

Baginda Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam mengisahkan seorang pria yang dimasukkan Allah ke dalam surga disebabkan menyingkirkan sebuah dahan berduri di jalan yang biasa dilalui orang lain agar tidak membahayakan mereka. Dalam riwayat Abu Hurairah, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Saat seorang pria sedang berjalan, tiba-tiba ia mendapati sebuah dahan berduri yang menghalangi jalan. Kemudian ia menyingkirkannya. Maka Allah bersyukur kepadanya dan mengampuni dosa-dosanya.” (HR. Al-Bukhari).

Sementara dalam riwayat Muslim dari Abu Hurairah, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan:

“Dikisahkan ada seorang pria melewati dahan sebuah pohon di badan jalan. Ia lantas berkata, ‘Demi Allah, aku akan menyingkirkan dahan ini agar tidak menghalangi kaum Muslimin.’ Berkat amal itu, ia dimasukkan ke surga.”

“Hai Abu Hurairah! Singkirkanlah duri dari jalan yang akan dilalui orang yang lebih mulia darimu, lebih kecil darimu, lebih baik darimu, dan bahkan orang yang lebih buruk darimu.

Bukankah begitu sederhana pesan yang disampaikan, menyingkirkan duri dari jalan. Hanya sebuah benda kecil, yang ada kalanya tak terlihat oleh orang yang melewatinya. Apalagi bila yang melewati atau berjalan beralas kaki, tentu tak membahayakannya.

Bila menyingkirkan duri saja dinilai begitu berharga dalam Islam, bagaimana dengan kebaikan yang berdampak pada kemaslahatan yang lebih besar. Tentu nilainya jauh lebih besar dari itu. Tidak ada kebaikan yang bernilai remeh, sekecil apa pun itu. Firman Allah Ta’ala dalam surat Al-Zalzalah:

فَمَن يَعۡمَلۡ مِثۡقَالَ ذَرَّةٍ خَيۡرً۬ا يَرَهُ ۥ (٧) وَمَن يَعۡمَلۡ مِثۡقَالَ ذَرَّةٍ۬ شَرًّ۬ا يَرَهُ ۥ (٨)

 “Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya (7), dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. (8)(QS. Al-Zalzalah: 7-8)

Jadi sekecil apapun amalan, sesederhana apapun itu jika dilakukan atas dasar iman kepada Allah Ta’ala, maka akan memberikan dampak yang besar bagi orang lain, bakhan bagi kita yang melakukannya. Karena kita tidak akan tahu apakah amalan yang besar akan diterima oleh Allah atau tidak. Boleh jadi yang menjadi pemberat timbangan amal kita adalah dari amalan-amalan kecil yang sering kita lakukan. Wallahu a’lam bishowab.

(Shabirin)