Bakti untuk Negeri, Bangkitkan Perekonomian Desa

Mengadu nasib ke ibu kota, itulah yang dilakukan sebagian warga desa yang ingin kondisi perekonomiannya berubah. Tidak jarang, mereka yang pergi ke kota hanya mengandalkan kenekatan dan bekal seadanya. Kurang pendidikan, kurang skill, sehingga banyak di antaranya yang hidup terlunta-lunta. Ada yang jadi gelandangan, pengemis, atau melakukan pekerjaan haram, hingga tindakan kriminal lainnya.

Sulitnya lapangan pekerjaan di pedesaan, memaksa mereka meyakini bahwa pergi ke kota, atau bahkan menjadi TKW (Tenaga Kerja Wanita) ke luar negeri adalah jalan untuk perbaikan ekonomi. Walau banyak cerita-cerita negatif di perantauan, tapi faktor kesulitan ekonomi membuat mereka tetap memilih meninggalkan kampung halaman.

Paham dengan kondisi tersebut, Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Daarut Tauhiid (DT) Peduli berupaya sekuat tenaga berbakti pada negeri, yakni dengan membangkitkan perekonomian di desa. Memiliki 26 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, membuat DT Peduli semakin mudah melebarkan sayap, menggali potensi di setiap daerah, dan kemudian memajukannya.

Program Desa Ternak Mandiri (DTM) misalnya, para peternak kecil di pedesaan diberdayakan melalui entry point penitipan hewan domba untuk dikelola. Semua berjalan sesuai dengan kesepakatan yang ada di MOU (Memorandum of Understading) antara mitra peternak, pendamping, dan DT Peduli. Sehingga program ini dapat berjalan secara sistematis, berkesinambungan, memandirikan, dan menyejahterakan.

Dipilihnya program ini untuk para peternak kecil karena mereka sudah punya basic beternak. Hanya saja, mindsetnya yang harus diubah, dan ilmunya harus diupgrade. Mengapa? Karena selama ini mereka menganggap beternak hanya mendapat lelahnya saja, sedangkan keuntungannya tidak seberapa. Padahal, beternak jika paham ilmunya, didampingi oleh pendamping yang ahli, dan didukung dengan modal yang kuat, insya Allah akan menjadi jalan untuk sukses dan sejahtera. Mampu membawa mereka ke luar dari lingkaran setan berupa kemiskinan.

Selanjutnya, para peternak kecil itu diberi dampingan dari DT Peduli berupa pemberian materi tentang keagamaan, manajemen ternak, hingga pemeriksaan kesehatan hewan ternak oleh dokter hewan. Ketika program ini berkembang, tentu ini akan menekan laju keberangkatan warga desa yang mengadu nasib ke kota. Membuat mereka berpikir seribu kali, untuk apa mengadu nasib ke kota jika di desa saja mereka mampu mandiri dan sejahtera?

Menilik Potensi, Jadikan Desa Tangguh dan Mandiri
Setiap desa tentu memiliki potensi berbeda. Bahkan, letak geografis sebuah desa sangat mempengaruhi jenis pengembangan dan pemberdayaan yang dilakukan. Di daerah pegunungan misalnya, udara yang sejuk, tanah subur, cocok untuk dilakukan pemberdayaan di bidang pertanian. Maka, DT Peduli hadir di sana membantu mereka menjadi petani yang mandiri, sejahtera, dan kuat tauhidnya kepada Allah SWT.

Hampir sama dengan Program DTM, Program yang diberi nama Usaha Tani Mandiri atau disingkat UTAMA memberikan dampingan yang intens kepada para petani. Mereka dibina dari segi ilmu pertanian, lalu diberi pemahaman tentang ilmu agama dan nilai-nilai ketauhidan. Harapannya, tidak hanya pendapatan secara finansial yang meningkat, tapi keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT juga jauh lebih meningkat.

Jenis pertanian yang digarapnya pun beragam. Ada yang diarahkan bertani di sawah, ada pula yang fokus mengembangkan sayur-sayuran. Mereka bekerja dengan riang gembira. Tidak perlu meninggalkan kampung halaman, anak dapat disekolahkan, bahkan hasil pertaniannya pun oleh DT Peduli ikut berperan aktif memasarkan.

Bagi desa-desa yang dilanda bencana, DT Peduli juga hadir sebagai solusi nyata. Rumah-rumah yang luluh lantak terkena gempa, diganti dengan rumah tangguh layak huni. Perahu-perahu nelayan yang hilang disapu tsunami, diganti dengan perahu-perahu tangguh agar mereka dapat berlayar kembali. Ibu-ibu yang terjerat lintah darat untuk modal usaha, diberdayakan melalui Koperasi Pemberdayaan Ummat (Kopmu) DT Peduli. Mereka tidak hanya diberi modal usaha, tapi dilatih untuk berkarya dan mandiri dengan jadi pengusaha.

Itulah beberapa perjuangan yang sedang dan telah DT Peduli upayakan di pedesaan. Semoga perjuangan itu mampu melahirkan para petani, peternak, nelayan, dan pengusaha yang mandiri. Sehingga mereka tidak selamanya menjadi penerima bantuan, tapi mampu menyejahterakan sekitarnya, memajukan kampung halamannya. (Cristi Az-Zahra)