Berkah! Inilah Ungkapan Hati Peternak DTM DT Peduli

Program Desa Ternak Mandiri (DTM), Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Daarut Tauhiid (DT) Peduli, terus mengalami perkembangan. Bahkan, perkembangan tersebut dapat dirasakan oleh hampir seluruh peternak binaan yang berada di beberapa daerah. Program tersebut merupakan program pemberdayaan dalam bidang peternakan domba bakalan (penggemukan).

Para Peternak DTM yang saat ini merasakan keberkahannya ialah mereka yang berada di Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Sudah hampir 15 tahun DTM wilayah Cisarua terberdayakan dengan adanya Program DTM. “Awalnya saya hanya menjadi peternak biasa, namun dengan adanya program DTM banyak memberikan keberkahan. Dari segi ekonomi, Alhamdulillah kehidupan tercukupi dan ada peningkatannya,” ujar Toyib Supardi, pada Senin (17/6).

Ia juga menyampaikan, saat ini dirinya diamanahi domba bakalan sebanyak 20 ekor. “Bahkan jika dijumlahkan seluruhnya untuk DTM Cisarua ada sebanyak 50 ekor, karena sisanya dibagi-bagi pengurusannya bersama peternak lainnya. Sehingga keberkahan tidak dirasakan satu orang saja, tapi hampir semua peternak binaan,” ungkapnya dengan antusias.

Selain berternak domba bakalan, para peternak binaan wilayah Cisarua mayoritas mempunyai kegiatan sebagai ustaz, atau penceramah. Di antara mereka,  ada yang sering keliling kampung untuk melakukan penyebaran dakwah keislaman.

Hal itu pula yang dilakukan oleh Toyib Supardi. Awalnya ia hanya melakukan penyebaran dakwah menggunakan motor tuanya. Namun ketika ia bergabung dengan DTM, ia mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan domba bakalan, hingga mampu membeli kendaraan baru untuk keliling menyebarkan dakwah Islam.

Alhamdulillah saya mengucapkan terima kasih kepada DT Peduli yang telah membantu memberdayakan beberapa masyarakat di daerah Cisarua. Kemudian saya ucapkan jazakallah khairan katsiiraa kepada para donatur yang telah ikut membesarkan program ini. Dengan adanya program ini membuktikan bahwa dana zakat yang dikelola DT Peduli itu digunakan untuk memberdayakan para mustahik,” katanya sambil tersenyum penuh semangat.

(Yuga Hassani)