Hanya dengan Mengingat Allah, Jiwa Akan Tenang

Hadirin banyak yang ingin tenang dalam hidup ini dan begitu susah mencari ketenangan. Punya apa-apa tapi tak punya ketenangan itu tandanya tak punya apa-apa. Punya rumah mewah dan megah tapi hati selalu gelisah tidak akan menikmati apa-apa, punya pendaping yang rupawan tapi cemburu terus-terusan maka tidak akan menikmati apa pun, dan celakanya orangnya hidupnya tidak tenang, bisa membuat hidup orang tidak tenang. Tidak orang yang merasa nyaman dengan orang gelisah, jika ada orang gelisah wajahnya itu menggelisahkan.

Kata–kata dan tulisannya juga tidak membawa ketenangan, maka ketenangan itu adalah kunci kebahagian, kunci kemuliaan dan kunci keselamatan. Sekarang ada obat penenang katanya supaya tenang, ini merupakan senang semu, karena sebetulnya kita bisa tenang tenang tanpa obat, ada yang ke pantai mencari ketenangan, sampai disana malah menjerit-menjerit karena datang tsunami, ada yang mendaki gunung mencari ketenangan malah ngelangsa karena tersesat, ada yang dugem “dunia gembul” mencari ketenangan tapi tidak tenang.

Kenapa tenang itu sulit didapat? Karena tenang itu ada pemiliknya, firman Allah Ta’ala dalam surat Al-Fath ayat 4:

“Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin untuk menambah keimanan atas keimanan mereka (yang telah ada). Dan milik Allah-lah bala tentara langit dan bumi, dan Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.” (QS. Al-Fath: 4)

Jadi hadirin jika berumah tangga, sakinah itu datangnya tidak dari suami sakinah datangnya bukan dari istri, bukan dari harta atau jabatan, akan tetapi sakinah itu datang dari Allah Ta’ala, yang bisa lewat istri, suami, dan melalui berbagai hal.

Jadi kita semua rindu ketenangan, orang yang tidak tenang tidak akan bisa menularkan ketenangan. Jadi orang yang gelisah gak bisa mengungkap kata “tenang” kepada orang lain, malah yang lain ikutan gelisah. Bagaimana agar hati kita agar tenang, maka kunci ada surat Ar-Rad ayat 28:

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-rad: 28)