Kunci Kebahagiaan Hidup

Allah SWT Berfirman, “(Allah) yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun.” (QS. al-Mulk [67]: 2).

Saudaraku, yang paling mahal dalam hidup ini adalah “ketenangan hati”. Rumah megah, harta melimpah, karir atau jabatan wah, serta penampilan yang indah percuma bila hati tidak tenang. Rupa dan rezeki adalah titipan Allah, rencana Allah. Cantik, tampan tidak identik dengan kemuliaan karena keduanya beda “kavling”.

Penampilan bagus tidak spesial, karena spesialnya seseorang ada pada hatinya, pada akhlaknya. Ada pun urusan harta sepenuhnya hak Allah. Ia berikan kepada siapa pun yang dikehendaki-Nya. Kaya juga bukan hal spesial, Rasulullah bersabda, “Demi Allah, sungguh dunia ini lebih rendah dan hina bagi Allah daripada bangkai anak kambing (cacat) ini untuk kalian.” (HR. Muslim).

Saudaraku, semua adalah milik Allah. Harta hanyalah alat untuk mendekat kepada-Nya. Manfaatkan di jalan Allah, banyak atau pun sedikit kaitkanlah dengan Allah. Agar banyaknya tidak membuat kita sombong, sedikitnya tidak membuat kita minder. Melihat orang lain memiliki apa yang tidak dimiliki, kitanya tidak iri. Pun saat kehilangan tidak nestapa, biasa saja.

Kunci kebahagiaan dan ketenangan hidup adalah keterikatan hati kepada Allah SWT di setiap keadaan. Allah SWT berfirman, “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. ar-Ra’d [13]: 28).

Jika ingin bahagia, maka harus dekat dengan Allah karena hanya Ia yang dapat memberikannya. “Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin untuk menambah keimanan atas keimanan mereka (yang telah ada). Dan milik Allah-lah bala tentara langit dan bumi, dan Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana. (QS. al-Fath [48]: 4).

Kita ini harusnya iri pada orang-orang muhsinin yang ahli zikir, segala sesuatu dikaitkan dengan Allah. Karena kurang zikir dan kebanyakan mikir akan melahirkan rasa galau serta gelisah. Ingat ujian atau masalah langsung ingat Allah. Contoh ingat Covid-19 melonjak, tidak ingat Allah akan tegang, tapi jika ingat Allah akan tenang. Begitu pun urusan jodoh, belum bertemu dan tidak ingat Allah, maka akan jadi galau. Ingat Allah akan membuat tenang. Tugas kita adalah menyempurnakan ikhtiar.

Saat ini kondisi Indonesia semakin buruk terkait Covid- 19, maka kita tidak boleh lengah. Tetap ingat 3 M yakni Memakai masker, Menjaga jarak dan Mencuci tangan. Jika harus berada dalam perkumpulan, maka ingat SirJaDur, Sirkulasi udara harus diperhatikan, Jaga jarak aman, dan Durasi tidak terlalu lama.

(MQ Pagi; Rabu, 9 September 2020)