Kunci Syukur

Syukur adalah jalan menjadikan karunia Allah Ta’ala sebagai nikmat bagi kita. Karena karunia Allah sangat berlimpah di dunia ini. Akan tetapi itu bisa dinikmati hanya bagi orang-orang yang beriman dan bersyukur kepada-Nya. Ahli syukur akan melihat segala karunia menjadi nikmat. Sedangkan bagi orang-orang yang kufur kepada-Nya, maka berbagai karunia itu itu hanya menjadi sumber malapetaka.

Tidak heran kalau ada orang yang diberi karunia yang sederhana dalam pandangan manusia, tapi dia betapa bahagia hidupnya. Karena ia dapat mensyukuri karunia yang diterima, meski sekecil apa pun. Sebaliknya ada orang yang Allah karuniai dengan harta kekayaan berlimpah, namun hidupnya penuh dengan keluh kesah, cemas, dan tidak bahagia. Ternyata karena ia tidak mensyukuri apa yang sudah didapatkan.

Oleh karena itu, mensyukuri karunia Allah yang sudah ada merupakan pengundang karunia Allah yang belum ada. Karunia Allah semakin berlipat-lipat, baik berupa lahir maupun batin, dan karunia berupa ketenangan adalah karunia yang sangat besar. Sedangkan mengufuri karunia Allah adalah jalan pintas menuju jurang kemurkaan Allah Ta’ala. Allah berfirman:

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ ﴿إبراهيم : ۷

Artinya: Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (QS. Ibrahim [14]: 7).

Saudaraku semoga kita menjadi ahli syukur. Mengapa? Karena bersyukur adalah ciri dari orang yang beriman sebagaimana pesan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam. Bahwa seorang muslim adalah orang yang menakjubkan, karena dia orang yang tidak pernah rugi di dalam hidupnya.

Nabi Muhammad bersabda, “Sungguh menakjubkan keadaan seseorang yang beriman. Segala keadaan yang dialaminya sangat menakjubkan. Setiap takdir yang ditetapkan Allah bagi dirinya merupakan kebaikan. Apabila ia mengalami kebaikan, dia bersyukur dan hal itu merupakan kebaikan baginya. Dan, apabila ia tertimpa keburukan maka dia bersabar dan hal itu merupakan kebaikan baginya. (HR. Muslim).

Orang yang pandai bersyukur itu adalah orang yang sangat mengagumkan. Ia terampil melihat sesuatu yang lain di balik setiap kejadian. Bahkan dalam kejadian yang tidak enak sekali pun, ia tetap bisa menemukan kebaikan yang tersembunyi di baliknya. Inilah hebatnya orang yang pandai bersyukur. Selalu mudah menemukan alasan untuk berbaik sangka kepada Allah Ta’ala.

Allah menakdirkan dia ditimpa kesusahan, maka ia ingat bahwa kesusahan yang dihadapi bisa menghapuskan catatan dosanya jika ia menghadapinya dengan berpegang teguh kepada Allah Ta’ala. Tidak ada satu pun peristiwa, bahkan sepahit apa pun yang datang kepadanya kecuali selalu ia sikapi dengan baik sangka pada Allah. Serta rasa optimis bahwa pertolongan Allah sangatlah dekat bagi orang-orang yang yakin kepada-Nya.

Saat ia ditimpa musibah kehilangan sesuatu barang, katakanlah kendaraan, maka ia menyempurnakan ikhtiar mencarinya sembari tetap bisa bersyukur. Ia bersyukur bukan iman yang hilang dari hatinya. Demikianlah istimewanya pribadi yang pandai bersyukur. Setiap babak hidup yang dihadapi, kemudahan atau kesusahan selalu bisa menjadi celah baginya untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala. (KH. Abdullah Gymnastiar)