Manfaat Aset Wakaf Bagi Generasi Milenial

Sebagai publik figur sekaligus pendakwah, Oki Setiana Dewi tidak sungkan  berbagi tips menjadi muslimah produktif di era milenial. Ia menyampaikan tips tersebut kepada ratusan muslimah yang hadir dalam acara Kajian Muslimah, di Masjid Daarut Tauhiid (DT) Bandung. Oki tidak sharing sendirian, ia ditemani oleh Ghaida Tsurayya, putri pertama KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), dan Ustazah Ninih Muthmainnah (Teh Ninih).

Sadar bahwa keduanya termasuk dalam generasi milenials, mereka tidak ingin terjebak dalam kenikmatan dan gaya hidup yang serba instan, juga sangat dimanjakan oleh kecanggihan teknologi. Di mana kecanggihan teknologi ini membuat kebanyakan orang menjadi malas dan tidak produktif.

Adapun menurut Oki, makna produktif adalah bermanfaat. Selagi orang tersebut bermanfaat, melalui hartanya, ilmunya, dan atau tenaganya, maka itu dikatakan sebagai orang yang produktif.

“Engkau hidup namun kau tak memberi manfaat kepada orang lain, maka kau tak bisa disebut sebagai orang yang produktif. Jangan sampai sepanjang kita hidup, tapi tak pernah memberi arti, seolah-olah kita sudah mati sebelum waktunya. Tapi hiduplah dengan memberi arti, dengan menebar sebanyak-banyak manfaat. Kita tolong agama Allah dengan apa yang kita bisa; tenaga kita, harta kita, ilmu kita,” jelas Oki.

Menjadi insan generasi milenial yang produktif bisa dilakukan dengan berwakaf. Dari dana wakaf itu bisa dibangun berbagai aset wakaf yang bermanfaat bagi umat, termasuk bagi para generasi milenial. Jadi, ada dua sisi produktivitas dalam hal ini. Pertama, mereka produktif dengan ikut berwakaf karena memberikan manfaat. Kedua, aset wakaf yang telah dibangun dari wakaf mereka bisa mereka gunakan untuk berbagai aktivitas agar menjadi lebih produktif, seperti wakaf pembangunan Masjid DT.

Masjid DT merupakan salah satu aset wakaf, ikon Pondok Pesantren DT, yang menjadi tempat digelarnya acara yang diisi Oki. Setiap kegiatan yang diselenggarakan di masjid tersebut, selalu mendapatkan respon positif masyarakat. Mereka berbondong-bondong datang untuk ikut memakmurkannya, termasuk Salmah, salah seorang jamaah Kajian Muslimah Masjid DT. Salmah merasa bersyukur bisa menghadiri kajian tersebut. Selain beribadah dan beramal, menghadiri kajian juga membuat waktunya lebih bermanfaat dan produktif. (Ernawati)