Memahami Tiga Resiko Affiliatte Marketing bagi Pemula

Setiap bisnis atau usaha pasti ada resikonya. Pun halnya dengan bisnis affiliatte marketing. Bisnis online yang fokus menarik minat calon konsumen untuk memakai suatu produk barang/jasa tertentu ini, punya beberapa resiko yang wajib dimengerti, khususnya bagi pemula. Tapi, resiko affiliatte marketing terhitung kecil jika dibandingkan dengan besarnya penghasilan yang diperoleh. Jadi, jangan takut terlebih dahulu sehingga enggan menekuninya.

Ada beberapa resiko yang mungkin terjadi ketika seseorang memutuskan untuk memulai bisnis affiliatte marketing. Tapi, di sini hanya disajikan tiga resiko yang paling sering terjadi atau dialami:

  1. Resiko keliru memilih produk yang di-affiliatte-kan.

Ingat, tidak semua produk barang/jasa itu bisa sukses untuk di-affiliatte-kan. Sebaiknya sebelum memulai bisnis ini, luangkan waktu dan tenaga untuk melakukan survei kecil-kecilan terkait produk barang/jasa yang punya prospek bagus. Diminati konsumen dan kecenderungan tinggi untuk cepat habis dipakai. Contoh, produk barang-barang makanan, kesehatan, dan kosmetik. Ketiga jenis produk ini memiliki kriteria banyak peminat dan cepat habis dikonsumsi.

Pertimbangkan juga produk yang meskipun punya prospek bagus, tapi sudah terlalu jenuh di pasaran (banyak yang mempromosikan). Contohnya, produk busana atau pakaian. Produk jenis ini meskipun banyak peminat, tapi juga berbanding lurus dengan banyak yang mempromosikannya. Bagi affiliatte pemula, diperlukan daya kreatifitas tinggi dan keuletan luar biasa jika tetap berniat mempromosikan jenis produk tersebut.

  1. Resiko keliru menentukan mitra kerja affiliatte.

Yang dimaksud dengan mitra kerja affiliatte adalah orang atau perusahaan yang menyediakan produk barang/jasa untuk dipromosikan. Adapun bentuk kekeliruan yang fatal ketika seorang affiliatte pemula salah bekerja sama dengan mitra kerja affiliattenya, bisa berupa pembayaran komisi yang kurang atau bahkan tidak ada sama sekali. Dalihnya bermacam-macam, mulai dari belum selesainya proses penghitungan komisi atau bahkan mengingkari nilai komisi yang seharusnya dibayarkan.

Cara mengatasinya, kenali sebaik mungkin kredibilitas mitra kerja affiliatte tersebut. Pelajari secara menyeluruh profilnya, termasuk track record selama menjalani bisnis affiliatte. Dan jangan mudah percaya terhadap janji manis dari mitra kerja affiliatte, yang menawarkan komisi fantastis tapi dengan kewajiban kerja sangat ringan.

Apalagi fenomena penipuan bisnis online sudah lazim saat ini. Affiliatte marketing merupakan salah satu dari jenis bisnis online yang sangat banyak terjadi kasus penipuannya. Berhati-hati dari awal itu jauh lebih baik daripada menyesal kemudian karena mengabaikan resiko affiliatte marketing tersebut.

  1. Resiko tidak fokus menjalankan bisnis affiliatte marketing.

Ada kalanya seorang affiliatte pemula begitu sangat bersemangat mempromosikan produknya. Ia pun menerima apa saja produk affiliatte yang ditawarkan. Tidak cukup itu saja, ia juga mencari dengan aktif produk-produk affiliatte lainnya. Menurutnya, semakin banyak produk affiliatte  yang dipromosikan, maka semakin membesar kemungkinan komisi yang nanti ia peroleh.

Pemikiran ini keliru, khususnya bagi affiliatte pemula. Yang terjadi sebaliknya, banyak hal dikerjakan tapi minim komisi yang diperoleh. Ini terjadi karena banyaknya produk yang di-affiliatte-kan membuat teknik promosi tidak optimal dilakukan. Akibat, tampilan blog/website affiliatte tidak menarik/monoton, dan blog/website itu semakin lama semakin rendah traffic (pengunjung)nya. Jadi, lebih baik untuk permulaan, fokus pada satu atau dua produk yang akan dipromosikan. Hal itu jauh lebih tepat.

Nah, semoga tiga resiko affiliatte marketing yang diperuntukkan bagi pemula ini bermanfaat. Dan semoga ketiga resiko tersebut, memberikan panduan agar mampu memulai bisnis affiliatte marketing dengan perencanaan yang matang. (daaruttauhiid)