Mengenal Konsep Halal Ekosistem di Daarut Tauhiid

Sebagai seorang muslim, hendaknya memperhatikan kehalalan dalam setiap aktivitasnya. Bukan hanya perihal makanan, namun juga meliputi segala aspek. Bisnis sebagai salah satu aktivitas pun sama, diperhatikan kehalalannya. Mengapa? Karena kehalalan akan mengundang keberkahan.

Daarut Tauhiid (DT) menjadi salah satu lembaga yang memiliki keunikan dengan membangun halal ekosistem dari sisi bisnis, mulai dari Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren DT), Biro Perjalanan Umrah MQ Travel, Media Massa MQTV dan MQFM, Laznas DT Peduli serta unit usaha lainnya. Selain membangun dan mengembangkan bisnis, DT juga membangun karakter umat. Oleh karena itu, DT bersama pihak stake holder mengembangkan bisnis halal atau halal ekosistem.

Sebagai Role Model

Yayasan DT merupakan salah satu role model yang terbukti mampu memberikan kemanfaatan bagi umat. Khususnya dalam menggerakkan ekonomi syariah serta memfasilitasi kebutuhan para santrinya. Kebutuhan tersebut bisa berupa produk halal maupun layanan yang tidak hanya mengutamakan bisnis, melainkan juga kemanfaatan umat.

Salah satu contohnya, DT telah bersinergi dengan BNI Syari’ah selaku stake holder di lingkungan DT untuk mendukung penguatan ekonomi halal, khususnya di Bandung. Ketua Yayasan DT, Gatot Kunta Kumara mengharapkan sinergi tersebut menjadi keberkahan yang terus mengalir bagi kedua belah pihak. Kerja sama ini dimulai dari penandatanganan Memorandum Of Understanding (MOU) pada tahun 2018 silam.

Beberapa produk dari BNI Syari’ah dapat dimanfaatkan oleh seluruh sivitas DT, yakni:  pertama, E-Banking BNI Syari’ah. Merupakan layanan elektronik banking BNI Syari’ah yang terintegrasi dengan BNI Induk. Layanan ini dapat diakses nasabah sepanjang 24 jam melalui aplikasi SMS Banking, mobile banking, phone banking, internet banking, call centre. Aplikasi tersebut memiliki berbagai fitur transaksi financial perbankan antara lain transfer antar bank, pembelian tiket pesawat, dan lain-lain.

Kedua, Cash Management. Layanan perbankan BNI Syari’ah ini mengintegrasikan teknologi informasi perusahaan dengan bank. Nasabah pun dapat melakukan transaksi perbankan secara online, realtime, dan direkonsiliasikan dengan perusahaan.

Ketiga, Hasanah (Hasanah Lifestyle Application). Merupakan aplikasi berbasis android yang berisi penjelasan produk, promo-promo menarik, doa-doa harian, jadwal salat, arah kiblat, al-Quran digital, serta destinasi wisata halal, dilengkapi dengan maps yang menunjukan lokasi masjid, ATM, dan restoran halal.

Produk lainnya adalah website dan aplikasi Wakaf Hasanah. Aplikasi berbasis android ini merupakan layanan digital yang memfasilitasi masyarakat yang ingin mewakafkan harta bendanya melalui nadzir yang telah bekerja sama dengan BNI Syari’ah, salah satunya yakni Yayasan DT.

Pengusaha Muslim Khas DT

Selain halal ekosistem, DT juga mencetak para pelaku usaha/pengusaha yang menerapkan tata nilai DT. Tata nilai DT tidak terlepas dari figur teladan utama umat Islam, yakni Rasulullah saw.

Menurut Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), pembina Yayasan Daarut Tauhiid, seorang pengusaha muslim harus memiliki kemampuan leadership dan manajerial yang kuat. Rasulullah merupakan teladan utama sebagai pemimpin sekaligus pengusaha. Dari beberapa literatur mengungkapkan bahwa Rasulullah memiliki jiwa entrepreneurship di bidang wirausaha yang sangat dominan.

Seorang pemimpin dengan jiwa entrepreneurship dan keterampilan manajemen yang baik,  akan mampu mengelola sebuah dakwah, sebuah sistem dengan tata nilai kemuliaan Islam. Ciri khas dari aktivitas bisnis yang dilakukan Rasulullah adalah beliau terkenal karena kejujurannya, dan sangat amanah dalam memegang janji. Sehingga tidak ada satu orang pun yang berinteraksi dengan beliau kecuali mendapat kesan luar biasa. Kemuliaan akhlak Rasulullah menebarkan keindahan pribadinya.

Rasulullah pun melakukan transaksi bisnis bukan untuk memupuk kekayaan pribadi, tetapi justru membangun kehormatan dan kemuliaan bisnisnya. Kuncinya adalah etika yang tinggi dan hasil yang didapat digunakan untuk kemaslahatan umat. Sehingga kesuksesan beliau mampu membawa banyak dampak positif, yakni kesuksesan dan kesejahteraan bagi manusia sebanyak-banyaknya.

Prinsip usaha/bisnis Rasulullah inilah yang diharapkan menjadi prinsip utama pengusaha di lingkungan DT. Bukan untuk memperkaya diri, tetapi mampu memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi umat. (Ana)