Mengenali Gejala, Penyebab, dan Pengobatan Kanker Prostat

Kanker prostat. Kanker ini diketahui termasuk 10 jenis penyakit yang sering dialami pria. Bisa berakibat mematikan dan kerap terlambat penanganannya. Untuk itu, memahami gejala, penyebab, dan pengobatan kanker prostat jadi keharusan. Apalagi jika seseorang telah memasuki usia paruh baya, peluang untuk terkena semakin tinggi.

Ya. Lazimnya kanker prostat dialami pria dengan usia di atas 40 tahun. Bukan berarti usia di bawah 40 tahun tidak mungkin terkena. Hanya saja secara jumlahnya, sebagian besar penderitanya adalah pria paruh baya. Khusus di Indonesia, ada lebih dari 150 ribu kasus tiap tahun. Dari jumlah tersebut. Proporsi terbesar dialami mereka dengan usia di atas 60 tahun, lalu 40-60 tahun, dan paling kecil dialami mereka dengan rentang usia 19-40 tahun. Adapun usia di bawah 19 tahun, belum pernah dilaporkan ada kasus kanker prostat yang terjadi.

Tentang Kanker Prostat
Sebelum mengulas mengenai kanker prostat, ada baiknya dipahami terlebih dahulu apa itu prostat. Dapat didefinisikan, prostat adalah sebentuk kelenjar berukuran kecil (seukuran buah kenari) yang terletak di antara kandung kemih dan penis. Kelenjar ini punya fungsi menghasilkan cairan semen (salah satu komposisi cairan dalam air mani pria), yang berperan penting dalam mobilisasi sperma saat proses ejakulasi terjadi. Selain itu, cairan semen juga berperan menjaga dan memberi nutrisi sperma. Cairan semen ini berwarna putih susu atau bening dan agak kental.

Jadi, prostat merupakan bagian penting dalam reproduksi pria. Jika fungsi prostat terganggu, dapat berakibat pada rendahnya tingkat fertilitas/kesuburan pria. Masalah sulit punya momongan, salah satu sebabnya boleh jadi karena faktor kelenjar prostat yang tidak optimal menghasilkan cairan semen.

Adapun gangguan prostat yang fatal adalah ketika sel-sel prostat berkembang tidak terkendali bahkan merusak sel-sel lain di sekitarnya, dan ukuran kelenjar prostat membesar tidak semestinya. Inilah yang dinamakan sebagai kanker prostat. Sebagaimana lazimnya penyakit kanker, penderita kanker prostat pun terbagi atas 4 stadium (1-4), yang menggambarkan tingkat parah atau tidaknya penyakit tersebut. Semakin tinggi angka stadiumnya, maka semakin parah/kompleks perkembangan kanker dan semakin kecil peluang sembuh.

Gejala Kanker Prostat
Tidak semua kanker prostat bersifat agresif atau cepat terjadinya, sehingga cepat diketahui dan dilakukan pengobatan. Ada juga penderita kanker prostat baru mengetahui jika ia sudah terkena kanker stadium tiga atau empat. Yang artinya, semakin kecil peluang sembuh total. Hal ini karena kanker berkembang secara lambat dan gejala yang dialami nyaris tidak dirasakan atau dikeluhkan.

Tetapi penting untuk diingat, gejala-gejala yang dirasakan bukan berarti seratus persen menandakan itu sebagai gejala dari kanker prostat. Sangat penting kejelian terhadap gejala kanker prostat, sekecil apapun gejala tersebut dirasakan dan segera menjalani pemeriksaan medis.

Apa saja gejalanya? Berikut ini gejala-gejala kanker prostat yang lazim dialami:
• Sulit buang air kecil/berkemih.
Dikatakan mengalami kesulitan berkemih ketika seseorang hendak buang air kecil tapi tidak ada air seni/urin yang keluar. Bisa juga saat berkemih tapi tidak tuntas, atau meskipun telah selesai berkemih namun masih ingin berkemih lagi karena urin yang keluar sedikit-sedikit. Selain kesulitan berkemih, salah satu gejala kanker prostat adalah sering terbangun pada malam hari karena ingin buang air kecil.

• Nyeri ketika buang air kecil.
Muncul rasa nyeri setiap kali buang air kecil. Meskipun tidak selalu rasa nyeri itu merupakan gejala kanker prostat, tapi jangan abaikan hal tersebut. Pun ketika air seni bercampur dengan darah, harus segera menjalani pemeriksaan medis secara menyeluruh.

• Sering mengompol.
Gejala ini hampir mirip dengan penyakit inkontinensia urin/mengompol, yang mana keluar air seni tidak dapat dikontrol. Bisa keluar kapan saja dan kalau pun keluar, aliran air seninya tidak deras.

• Kesulitan ereksi atau ereksi tidak lama.
Khusus pada pria yang sudah berkeluarga, gejala ini dapat berakibat serius bagi keharmonisan dengan pasangan. Kesulitan ereksi atau ereksi hanya sebentar terjadi karena terhambatnya aliran darah ke penis, akibat dari membesarnya kelenjar prostat.

• Nyeri di punggung bawah, panggul, atau daerah sekitar selangkangan.
Rasa nyeri ini dirasakan terus-menerus akibat dari sel-sel kanker prostat yang sudah menyebar ke jaringan-jaringan sekitarnya.Waspadai jika hal ini dialami, apalagi ketika sudah berlangsung lama.

• Tanpa ada gejala apa pun.
Nah, hal ini biasanya terjadi pada pria di atas 50 tahun. Sama sekali tidak mengalami gejala apa pun, tapi ketika diperiksa, positif mengalami kanker prostat. Jadi, sangat disarankan bagi pria berusia di atas 50 tahun untuk rutin melakukan pemeriksaan. Apalagi bagi yang termasuk beresiko tinggi terkena kanker prostat, yakni punya riwayat keluarga penderita kanker prostat, kegemukan atau obesitas, dan kebiasaan merokok.

Penyebab Kanker Prostat
Usia adalah faktor terbesar munculnya kanker prostat. Sebagaimana sudah dipaparkan di awal tulisan, semakin bertambahnya usia seseorang, maka semakin besar pula resiko terkena kanker prostat. Pria paruh baya atau lanjut usia adalah kelompok yang sangat rentan terkena penyakit ini. Berdasarkan data statistik, rata-rata usia pria yang terkena kanker prostat adalah 70 tahun.

Selain faktor usia, faktor lain yang cukup signifikan berpengaruh adalah genetik atau riwayat keluarga. Jika seseorang memiliki ayah atau saudara lelaki yang menderita kanker prostat, maka orang tersebut punya resiko 2-3 kali lebih besar turut mengalaminya, dibanding orang lain yang tidak ada riwayat keluarga penderita kanker prostat.

Lalu, faktor ras atau suku bangsa. Berbagai penelitian menemukan jika penderita kanker prostat paling sering terjadi pada pria Amerika, Karibia, dan Afrika. Sebaliknya, pada pria Asia dan Hispanik, jumlah penderitanya lebih kecil.

Faktor gaya hidup seperti pola makan yang banyak mengonsumsi daging merah dan jarang berolahraga sehingga mengalami obesitas, turut menyumbang terjadinya kanker prostat. Termasuk kebiasaan merokok atau sering menghirup asap rokok (perokok pasif), dapat mengakibatkan munculnya kanker prostat.

Kemudian, faktor tinggi badan, aktivitas seksual, dan lokasi tempat tinggal juga berperan terjadinya kanker prostat. Semakin tinggi badan seseorang, semakin besar pula resiko terkena kanker prostat. Sebaliknya, semakin jarang seseorang melakukan aktifitas seksual (mengalami ejakulasi), maka semakin besar pula kemungkinan ia mengalami kanker prostat. Untuk lokasi tempat tinggal, penduduk di wilayah Eropa, Amerika Utara, dan Australia, lebih banyak terkena kanker prostat dibanding penduduk di wilayah Asia, Amerika Tengah dan Selatan.

Pengobatan Kanker Prostat
Mengetahui gejala, penyebab, dan pengobatan kanker prostat haruslah menyeluruh. Tidak lengkap jika hanya memahami gejala dan penyebab saja, tapi pengobatannya tidak diketahui. Nah, terkait pengobatan kanker prostat, idealnya dilakukan secara medis (ditangani dokter profesional). Hal ini untuk menghindari terjadinya malpraktek (kesalahan pengobatan yang berakibat fatal).

Pengobatan kanker prostat tidaklah main-main. Apalagi kanker prostat yang bersifat agresif. Tidakan atau diagnosis medis amatlah perlu dan segera dilakukan, seperti kemoterapi, pemberian radiasi, terapi hormon, hingga operasi pengangkatan prostat. Kalaupun pengobatan non-medis/herbal yang dipilih, usahakan atas rekomendasi dari tenaga medis profesional/dokter.

Semoga dengan memahami gejala, penyebab, dan pengobatan kanker prostat, penyakit mematikan ini dapat dikurangi dampak merugikannya. Apalagi jika kanker masih dalam tahap awal (stadium 1 atau 2), maka peluang sembuh total bagi penderitanya amatlah besar. (daaruttauhiid)