Mengingat Karunia Allah Yang Kita Terima

Sebanyak-banyak apapun nikmat yang kita terima,  janganlah nikmat tersebut membuat kita lupa kepada Allah Ta’ala. Karena begitu banyak  nikmat Allah yang diberikan, seperti air yang menjadi sumber kehidupan manusia. Manusia tidak akan bisa hidup jika tidak ada air didalam tubuhnya. Begitu jika Allah berikan nikmat makanan, ketika ingin memasukan makanan ke mulut maka ingatlah Allah dengan cara berdo’a.

Contoh lain adalah ketika kita dititipkan wajah yang tampan dan cantik maka jangan lupa mengingat Allah bahwa ketampanan dan kecantikan kita Allah yang menungrahkan. Ketika kita makan maka ingat Allah, bahwa apa yang kita merupakan pemberian rezeki dari Allah.

Kita seyogya banyak-banyak bersyukur atas karunia Allah yang diberikan kepada kita, melalui ciptaannya seperti apa yang ada dalam diri kita, gigi, telinga, kaki, tangan, organ tubuh, dan lain-lainnya. Coba kita pikirkan bagaimana Allah menciptkan mulut yang begitu rapi, didalamnya ada gigi dan lidah yang tidak pernah bertabrakan, padahal mulut kita sempit. Belum lagi gigi yang diciptakan  dengan berbagai jenis dan peranya. masyaAllah kalau saja kita mau memikirkan setiap ciptaan Allah yang ada dalam diri kita maka akan semakin membuat kita terus bersyukur dan mengingat Allah Ta’ala.

Kita sebagai manusia tidak akan mampu menghitung nikmat-nikmat Allah Ta’ala yang telah kita dapat hingga saat ini, mulai nikmat tidur, bernafas, makan, minum, bisa berjalan, melihat, mendengar, berbicara, bahkan bersin pun adalah sebuah nikmat. Namun, jika kita tidak mampu menghitungnya maka yang mesti dilakukan adalah mengingatnya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Barang siapa yang makan makanan kemudian mengucapkan: “Alhamdulillaahilladzii ath’amanii haadzaa wa rozaqoniihi min ghairi haulin minnii wa laa quwwatin” (Segala puji bagi Allah yang telah memberiku makanan ini, dan memberi rezeki kepadaku tanpa daya serta kekuatan dariku), maka diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Tirmidzi)