Membiasakan Diri Sholat Berjama’ah

Sebagai seorang muslim kita mesti membiasakan diri mengerjakan sholat lima waktu di masjid, terutama bagi kaum laki-laki. Sangat sedikit yang membiasakan sholat lima waktunya berjamaah di masjid atau musholla padahal adzan telah dikumandangkan. Bahkan ada sebagian saudara muslim yang membiasakan dirinya sholat seorang diri alias tidak berjama’ah.

Padahal terdapat sekian banyak pesan dari Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam yang menganjurkan ummat Islam terutama kaum pria sholat berjama’ah di masjid tempat di mana azan dikumandangkan.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda:

“Shalat seorang laki-laki dengan berjamaah dibanding salatnya di rumah atau di pasarnya lebih utama (dilipatgandakan) pahalanya dengan dua puluh lima kali lipat. Yang demikian itu karena bila dia berwudhu dengan menyempurnakan wudhunya lalu keluar dari rumahnya menuju masjid, dia tidak keluar kecuali untuk melaksanakan salat berjamaah, maka tidak ada satu langkahpun dari langkahnya kecuali akan ditinggikan satu derajat, dan akan dihapuskan satu kesalahannya. Apabila dia melaksanakan salat, maka malaikat akan turun untuk mendoakannya selama dia masih berada di tempat salatnya, Ya Allah ampunilah dia. Ya Allah rahmatilah dia. Dan seseorang dari kalian senantiasa dihitung dalam keadaan shalat selama dia menanti pelaksanaan salat.” (HR Al-Bukhari).

Sholat berjam’ah di masjid akan membantu seseorang dalam meningkatkan ibadah sholat 5 waktunya, selain itu ibadah sholat yang dilakukan secara berjamaah akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda dibandingkan sholat yang dikerjakan seorang diri, yaitu mendapatkan pahala dua puluh tujuh derajat lebih besar daripada shalat sendiri. Bahkan orang buta sekalipun Rosul perintahkan sholat dimasjid.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kedatangan seorang lelaki yang buta. Ia berkata, ‘Wahai Rasulullah, aku tidak memiliki seorang penuntun yang menuntunku ke masjid.’ Maka ia meminta kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk memberinya keringanan sehingga dapat shalat di rumahnya. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberinya keringanan tersebut. Namun ketika orang itu berbalik, beliau memanggilnya, lalu berkata kepadanya, ‘Apakah engkau mendengar panggilan shalat?’ Ia menjawab, ‘Ya.’ Beliau bersabda, ‘Maka penuhilah panggilan azan tersebut.’ (HR. Muslim)