Nasihat Aa Gym bagi Peserta SSG 35

Menjadi muslim yang kuat lebih Allah cintai daripada muslim yang lemah, meskipun pada keduanya terdapat kebaikan. Seperti itulah bunyi hadts Nabi saw yang disampaikan oleh KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) di hadapan ratusan Santri Siap Guna (SSG) Daarut Tauhiid (DT) yang sedang berlatih pada Ahad (11/2) di Dome Sentral Lima.

Sepulang dari Mekkah untuk membimbing jamaah umrah, Aa Gym sudah memiliki jadwal yang sangat padat di Indonesia untuk mengisi kajian di beberapa tempat. Namun di sela-sela kesibukannya, Aa Gym menyempatkan diri untuk hadir di hadapan ratusan peserta SSG 35. serta memberikan nasihat sebagai bekal berlatih selama tiga bulan ke depan.

Aa Gym menasihatkan, rida Allah terletak pada amal yang disukai Allah. Sedangkan karakter BAKU (Baik dan Kuat) adalah amal yang disukai Allah. Yang disebut karakter Baik ala DT adalah ikhlas, jujur, dan tawadu. Sedangkan karakter Kuat yaitu berani, disiplin, dan tangguh. Semua karakter tersebut adalah kebaikan, sedangkan Allah menyukai perbuatan baik.

Namun menurut Aa Gym, pokok dari semua karakter tersebut adalah ikhlas. Perlajaran wajib dan terpenting dalam hidup adalah belajar tentang keikhlasan. Sehingga satu hal yang harus dilatih mulai dari sekarang untuk ikhlas adalah jangan sibuk mencari kedudukan di sisi makhluk.

“Apakah kita harus cuek? Oh tidak, justru kita harus lebih dari orang lain. Tetapi orang sibuk mencari penilaian makhluk, kita sibuk mencari penilaian Allah. Standar yang terbaik adalah penilaian Allah. Tidak bisa dibandingkan. Makhluk hanya melihat topeng, sedangkan Allah melihat kepada hati dan amal,” kata Aa Gym.

Aa Gym menjelaskan, mengapa seorang muslim harus membangun fisik yang kuat. Karena supaya Allah cinta. Kalau pun badan menjadi bagus, daya tahan menjadi kuat, itu semua adalah karunia. Yang terpenting dari semua itu adalah kebermanfaatannya dalam hidup, karena Allah mencintai orang yang memiliki manfaat.

Latihan untuk memiliki keikhlasan tentunya tidak mudah. Tidak segampang teori yang diterima. Dalam hal ini Aa Gym memberikan kiat untuk memiliki keikhlasan. Pertama, jangan selalu ingin diketahui orang. Amalann ibadaha yang dilakukan harus menjadi amal rahasia. Kedua, jangan ingin selalu dilihat orang, jangan ingin dipuji, dan jangan takut dicaci. Terakhir adalah jangan ingin dihargai.

“Dipuji lebih berbahaya daripada dicaci. Kalau dipuji kita kehilangan kemampuan untuk jujur melihat diri. Kalau orang tidak bisa melihat dirinya sendiri, itu sebuah musibah yang berat. Nikmati kalau ada yang menghina,” nasihat Aa Gym.