Semangat Berbagi Ala Founder Kitabisa.com

Salah satu karunia Allah adalah dipertemukannya dengan banyak kesempatan berbuat kebaikan. Dipertemukannya dengan berbagai ladang amal. Kesempatan berbuat baik yang sekali pun tampak kecil dalam pandangan kita, ambillah. Jangan sibuk dengan pandangan besar kecilnya suatu amal, karena dalam pandangan Allah SWT semua itu sama saja. Yang membedakan adalah keikhlasan mengamalkannya.

Hal itu yang disepakati KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), Pembina Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Daarut Tauhiid (DT) Peduli, dengan M. Alfatih Timur, atau biasa disapa Timmy, Pendiri Platform Urun Dana Sosial (Social Crowdfunding) untuk membantu orang melalui digital, yang diberi nama Kitabisa.com. Semangat keduanya untuk berbagi telah melahirkan sesuatu yang bermanfaat bagi sebanyak-banyaknya umat. Aa Gym dengan DT Peduli, dan Alfatih dengan Kitabisa.com.

Sejarah Kitabisa.com
Melihat Platform Urun Dana Sosial (Social Crowdfunding) Kitabisa.com yang kini semakin pesat, membuat Aa Gym tertarik mengetahui lebih dalam mengenai sejarah terbangunnya platform tersebut.

Alfatih mengungkapkan kejadian pada awal 2013 lalu, saat ia baru lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI). “Salah seorang dosen saya yaitu Profesor Rhenald Kasali memiliki perusahaan konsultan. Saya ikut join, dan kerja sama beliau selama dua tahun. Nah di sanalah saya banyak bertemu dengan kawan-kawan yang berasal dari organisasi atau lembaga non profit seperti yayasan,” ungkapnya.

Ia pun kemudian terpikir cara membantu teman-teman yang memiliki niat baik membantu sesama, untuk terhubung dengan orang lain yang juga ingin membantu. Setelah mencari informasi melalui internet, ia menemukan konsep yang bernama crowdfunding.

Crowdfunding itu kalau Bahasa Sundanya adalah udunan, alias patungan. Kalau kita lihat, masyarakat di desa sejak zaman dulu sudah biasa patungan. Kalau di luar negeri, crowdfunding ini sudah ada bentuk websitenya. Lalu saya belajar, alhamdulillah dibantu sama teman-teman yang latar belakang pendidikannya computer since, digital technology, maka dibuatlah website itu pertama kali pada 2013,” lanjut Alfatih.

Awalnya hanya berupa gerakan sosial. Bahkan ketika itu belum ada badan hukumnya. Hanya proyek sosial yang dikerjakan akhir pekan. Baru pada 2014, Alfatih dan timnya membuat yayasan berbadan hukum.

“Jadi sudah tujuh tahun ya. Ketika itu, pernah terpikirkan akan seperti sekarang ini perkembangannya?” tanya Aa Gym antusias.

Nggak sih Aa. Awalnya galang dana di kitabisa.com itu teman-teman dari BEM. Ada yang bikin rumah belajar, perpustakaan, dan berbagai proyek mahasiswa. Sampai akhirnya kita kenalan sama lembaga-lembaga yang besar, termasuk dengan Daarut Tauhiid (DT) juga sempat kolaborasi. Kemudian banyak lembaga zakat, NGO (Non Govermental Organization), dan dipercaya juga sama beberapa influencer,” jawab Alfatih.

“Jadi beberapa momen misalnya pada 2015, ada masjid yang terbakar di Papua. Kalau Aa ingat ketika Idul Fitri. Lalu ada influencer bikin di Kitabisa.com dan berjalan cepat sekali. Kalau tidak salah sampai 400 juta dalam dua hari. Waktu itu tahun 2015 crowdfunding belum begitu dikenal, tapi orang mulai paham, begini ya caranya. Ketika ada momentum, kita dapat sama-sama membantu. Momen-momen selanjutanya bermunculan, alhamdulillah bisa terdanai,” jelas Alfatih.

Kini, sudah lebih dari 30 ribu penggalangan dana dari publik yang masuk ke Kitabisa.com, mayoritas untuk kesehatan. “Misalnya anak kecil yang sakit, digalang oleh ibunya atau yayasan. Jadi, ada berbagai jenis penggalangan. Kalau donatur alhamdulillah sudah lebih dari tiga juta orang, dan beberapa juga pakai aplikasi mobile,” lanjutnya.

Bukan angka-angka itu yang membuat Alfatih bahagia, melainkan mulai terbangunnya kebiasan baik di berbagai lapisan masyarakat, khususnya anak muda. “Donatur yang tiga juta ini bukan hanya angkanya, tapi momen-momen spiritualnya yang berharga di balik berbagi itu,” tegasnya.

Terkait laporan ke donatur mengenai dana yang terkumpul dan tersalurkan, menurut Alfatih jumlahnya terpampang di Kitabisa.com. “Mungkin yang bisa saya share untuk donasi di musim pandemi Covid-19 ini, totalnya 60 milyar, dan itu lebih dari satu juta donatur. Penggalangan dananya juga berbagai tipe, dari lembaga sampai influencer dan lain-lain,” paparnya.

Hanya Jadi Jalan
Menurut Aa Gym, bantuan itu sebenarnya datang dari Allah. Jangan sampai dibantu saja, dan tidak diperkenalkan siapa sesungguhnya yang menolong. “Tanamkan di hati bahwa ini Allah yang menolong, jalannya melalui hamba-hamba-Nya yang dijadikan jalan lewat Kitabisa.com ini. Tapi hakikatnya dari Allah, karena kita memang hanya jadi jalan,” tutur Aa Gym.

Menurutnya, saat kita menyumbang ke anak yatim, sudah pasti itu rezeki anak yatim, hanya diuji dititipkan ke kita. “Kalau merasa kita yang berjasa, maka pahalanya hilang. Tapi kalau kita hanya merasa jadi jalan dari rencana Allah, Allah kasih pahala ke kita,” lanjut Aa Gym.

Sesungguhnya kata Aa Gym, yang harus lebih berterima kasih itu yang bersedekah, bukan yang disedekahi. Tentu karena dia sudah jadi jalan dalam kebaikan. Dia yang ditolak bala, dia yang digugurkan dosa, dia pula yang dilipatgandakan rezekinya. “Makanya, harusnya yang bersedekahlah yang berterima kasih. Inilah yang harus disampaikan Alfatih ke donatur Kitabisa.com. Jangan sampai yang bersedekah merasa berjasa,” ujar Aa Gym.

Konsisten Bermanfaat bagi Umat
Misi Kitabisa.com sebenarnya hanya menghubungkan kebaikan. Begitu yang dikatakan Alfatih. “Kita percaya orang baik itu banyak, yang kurang jembatannya. Kalau kita lihat populasi Indonesia, tiga juta donatur itu kecil sekali. Orang-orang yang butuh bantuan, banyak yang belum tahu Kitabisa.com. Banyak yang masih susah untuk akses. Kalau saya ke rumah sakit, saya ajarin pasien yang berasal dari daerah, yang hpnya juga bukan smartphone,” ungkap Alfatih.

Ia pun berencana hendak membuat aplikasi yang lebih sederhana, dan donaturnya tidak hanya di kota besar, tapi juga di kota kecil. Alasannya karena ketika income seseorang itu besar, bukan berarti berbaginya juga besar.

“Ini saya mau sharing sedikit komentar donatur di Kitabisa.com. Katanya, maaf tidak bisa menyumbang banyak, hanya IRT biasa, suami juga kehilangan pekerjaan gara-gara corona. Semoga corona cepat pergi. Aamiin. Lalu dia donasi 250 ribu. Testimoni ini secara kualitatif, kita dapat melihat orang yang hartanya tidak besar, tapi kelapangan hatinya untuk berbagi sangat besar,” ungkapnya.

Aa Gym pun kemudian bertanya kepada Alfatih tentang hikmah yang didapat dengan menjadi pendiri Kitabisa.com.

Pertama, saya jadi menyadari bahwa yang dermawan, tidak berarti seorang hartawan. Ternyata banyak yang kondisinya sulit dan kekurangan, tapi berjiwa dermawan. Kedua, berkurangnya kemelekatan di hati terhadap harta,” jawab Alfatih.

Salah satu momen yang ia tidak pernah lupa, yaitu ada satu keluarga yang bayinya masuk Nicu (Neonatal Intensive Care Unit). “Waktu ketemu, saya dipeluk orangtuanya, karena sumbangan dari Kitabisa.com mereka bisa bayar biaya rumah sakit setiap malam. Karena kalau tidak dibayar, ventilator untuk bayinya dilepas. Donasi yang diberikan menjadi jalan diperpanjangnya nafas anaknya. Alhamdulillah kita tidak hanya bekerja, tapi juga bantu orang. Tentu juga harus balance bagaimana caranya kita membantu orang lebih besar. Kinds, skilling, membangun teknologi lebih baik, tim yang solid,” jelasnya.

Aa Gym kemudian mengingatkan Alfatih, juga menitipkan pesan kepada timnya Alfatih di Kitabisa.com agar tidak hanya memotivasi orang lain bersedekah, tapi juga berusaha istiqamah sedekah.

“Dulu sekali, Aa punya usaha memproduksi buku, tapi yang memproduksi tidak baca buku Aa. Akhirnya usahanya ambruk. Ini bahaya, karena sibuk memfasilitasi orang membeli dan membaca buku Aa, tapi dianya tidak baca. Merasa sudah cukup dengan memfasilitasi ke orang. Allah Maha Melihat itu. Makanya sedekah juga, selain kita mengajak ke orang lain, kitanya juga harus semangat istiqamah sedekah,” tegas Aa Gym.

Terakhir, Alfatih menanyakan tips menghadapi kejenuhan dalam melaksanakan pekerjaan, walaupun yang dikerjakan adalah kebaikan. “Harus banyak tobat. Jangan menjadikan ini sebagai rutinitas. Semoga Allah mengembangkan ikhtiar Kitabisa.com ini senantiasa menolong orang karena Allah SWT,” kata Aa Gym. (Cristi Az-Zahra)