Nikmatilah Prosesnya

Saudaraku, Malam adalah waktu yang istimewa bagi hamba-hamba Allah yang ingin menyucikan diri, meneguhkan tekad, dan berjiwa ksatria di sepanjang hari. Seperti itulah Nabi Muhammad SAW mengisi malam hari di sepanjang usianya dalam membawa risalah Islam yang mulia.

Kalau sedang malam kemudian ingin cepat pagi, yang ada adalah malam itu menderita. Kalau sedang malam dinikmati saja dengan istirahat, tahajud, tafakur, munajat, maka gelapnya malam itu akan menjadi sesuatu yang berkah, banyak kebaikannya. Bisa dinikmati, doa bisa diijabah, dosa diampuni, istirahat pun cukup.

Sangat menderita ketika orang sangat memikirkan pagi. Padahal pagi itu ada waktunya, serta  malam itu penuh dengan penderitaan. Yang perlu diingat, menunggu sesuatu bukan hal yang mudah, tapi inilah yang dimaksudkan menikmati proses.

Saudaraku, banyak orang yang sangat terkunci oleh hasil yang dia inginkan. Padahal hasil itu bonus, rezeki kita yang sesungguhnya adalah proses.

Proses itu menjadi sesuatu yang penting kita nikmati. Bayangkan kalau kita menikmati hasil yang pertama, hasil itu belum tentu ada. Dan yang kedua, kalau sudah ada juga tidak lama dibanding dengan prosesnya,

Mari kita membiasakan diri, menikmati proses sebagai bagian dari syukur kita kepada Allah Ta’ala. Kita diberi kesempatan berproses. Termasuk berproses didalam mencapai apa yang kita inginkan.

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا , إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (QS. Al-Insyirah: 5-6)

Akhlakul karimah adalah hasil dari orang yang menikmati proses. Sesorang yang sangat menikmati proses akan enjoy dalam menjalani beratnya proses, karena menjalaninya sebagai amal sholeh.

Misalnya Ingin menjadi anak lebih baik, ini tidak seperti membalikan telapak tangan. Bagaimana kita dekat dengan anak, bagaimana kita bersabar, bagaimana kita menyayangi, bagaimana kita memberi contoh.

Mari kita menikmati proses sebagai amal ibadah kita, menikmati proses sebagai syukur kita, bersabarlah menikmati proses. Proses menjadi baik, proses menjadi berkualitas semuanya memerlukan waktu dan semua inilah rezeki kita.

Kita harus perhatikan dalam berproses itu. Sehingga proses itu tidak salah, yaitu :

1️. Niatnya benar,

2️. Caranya benar.

Jika kita melakukan yang benar namun orang lain menolak, jangan berkecil hati. Rosulullah shalallahu alaihi wasallam dibimbing oleh Allah Ta’ala menyampaikan kebenaran pun berproses.

Perjuangan Rasulullah dalam menyampaikan Islam adalah perjuangan yang berat dan luar biasa. Pada waktu itu Rasulullah dihadapan kan banyak tekanan ketika menyampaikan Risalah dari Allah.

Rosulullah berjuang 23 tahun, wafat diusia 63 tahun. Tersebarnya Islam tersebar ke seluruh dunia beliau belum melihatnya. Pastinya beliau tidak ada rugi sama sekali. Karena beliau memiliki niatnya lurus, caranya benar, sehingga semuanya sudah ternikmati dan pahalanya terus mengalir.

Saudaraku, Ingatlah bahwa suasana lapang ini adalah ujian, waktu yang lapang harus kita pertanggungjawabkan. Wallahu a’lam bishowab.

(KH. Abdullah Gymnastiar)

 

Bagi Jama’ah sekalian yang tertarik untuk berkontribusi terhadap syiar dakwah dan wakaf untuk pembangunan sarana ibadah & belajar santri, bisa menyalurkannya melalui rekening berikut:

Bank Syariah Indonesia (BSI) 9255.373.000 an Yayasan Daarut Tauhiid

www.daaruttauhiid.org