Orangtua Santri Ini Ungkap DT Manfaat bagi Sejuta Umat
Liburan sekolah akhir semester, atau sering disebut dengan liburan kenaikan kelas, biasanya dimanfaatkan anak-anak dengan pergi liburan ke tempat-tempat wisata, atau pergi ke rumah sanak saudara. Lain halnya dengan Adit (13), Siswa kelas satu SMP ini mengisi waktu liburan sekolahnya dengan ikut kegiatan sanlat (pesantren kilat) di Daarut Tauhiid (DT). Orangtuanya mengungkapkan, mengikuti sanlat di DT bukanlah paksaan dari orangtua, melainkan keinginan Adit sendiri.
“Anak saya memilih mengisi liburan dengan kegiatan sanlat di Daarut Tauhiid (DT) ini atas keinginannya sendiri. Alhamdulillah dengan usia anak baru 13 tahun sudah dapat berpikir kebaikan. Ya, saya sebagai orangtuanya harus mendukung anak ketika ingin melakukan hal baik”, ungkap Ahmad, ketika hendak menjemput Adit pulang, pada Senin (1/7).
Adit yang merupakan Warga Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, telah mengikuti sanlat selama tujuh hari. Mulai dari Senin (24/6), hingga Senin (1/7). Selama sanlat, ia termasuk anak yang aktif, dan mudah menyerap pelajaran yang diajarkan. Ia pun sangat terkesan dengan pengalamannya mengikuti sanlat ini.
“Di sini (Pesantren Daarut Tauhiid) enak, banyak teman dan orang-orangnya pada baik. Saya di sini belajar jadi muadzin, adzan, baca al-Quran. Semoga tahun depan saya dapat liburan dan sanlat di sini lagi, kata Adit.
Ahmad, Ayah Adit juga menyampaikan, ia berencana mengantar kembali Adit untuk mengikuti Sanlat di Pesantren DT. “Semoga tahun depan saya dapat kembali lagi ke sini mengantar anak saya, dan mungkin adiknya nanti mah. Saya berharap Adit bisa mampu membedakan mana yang baik dan buruk, namun bukan dari sudut pandang manusia, melaikan dari sudut pandang Allah SWT. Semoga dapat memberikan motivasi bagi adiknya, bahkan bagi teman-temannya di lingkungan rumah dan sekolah. Buat Daarut Tauhiid, semoga menjadi pondok pesantren yang tetap memberikan sejuta manfaat bagi umat, Aamiin,” jelas Ahmad. (Sukmara Galih)