Pentingnya Menuntut Ilmu (Bag. 1)

Ilmu menjadi bukti kontribusi bagi peradaban dunia. Sejarah Islam telah menunjukkan hal tersebut. Tidak ada agama yang begitu serius mengatur persoalan ilmu dan pendidikan, selain agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW. Agama yang diridhai Allah Ta`ala ini, menempatkan ilmu pada posisi yang luar biasa, sehingga umat Islam diwajibkan untuk menuntutnya.

Ada beberapa hadits yang menjadi rujukan mengenai hal tersebut. Di antaranya adalah “Menuntut ilmu adalah wajib atas setiap muslim.” (HR. Bukhari); “Barangsiapa berjalan di satu jalan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah mudahkan jalan menuju surga. Dan sesungguhnya malaikat meletakkan sayap-sayapnya bagi penunutu ilmu tanda ridha dengan yang dia perbuat.” (HR.Muslim);

“Barangsiapa keluar dalam rangka mencari ilmu, maka dia berada di dalam jalan Allah hingga kembali” (HR. Tirmidzi); dan dalam hadits yang diriwayatkan Ar Rabii’, Rasulullah SAW bersabda, “Tuntutlah ilmu, sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah Azza wa Jalla. Sedangkan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah shadaqah. Sesungguhnya ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan akhirat.”

Bahkan dalam al-Quran terdapat ayat-ayat yang menegaskan pentingnya mencari, mempelajari, dan menjadi orang berilmu. Di antaranya ” …Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan, Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mujaadilah: 11); ”Katakanlah: ’Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?’ Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (QS. Az-Zumar: 9); “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah orang yang berilmu (ulama).” (QS. Fathir: 28); dan ayat-ayat lainnya.

Ilmu yang bermanfaat
Meski memang sangat dianjurkan, namun dalam menuntutnya tidak sembarang ilmu. Ilmu yang wajib dituntut oleh umat Islam adalah ilmu yang bermanfaat, yang benar, yang bisa mendekatkan kepada Allah, dan mendapatkan kebahagiaan bagi diri, keluarga, dan masyarakat, serta bermanfaat di dunia dan akhirat. Rasulullah SAW bersabda, “Apabila anak cucu Adam wafat, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara: shodaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholih yang mendoakan orangtuanya.” (HR.Muslim).

Salah satu jenis ilmu yang termasuk dalam hadits tersebut, adalah ilmu agama dan ilmu-ilmu umum lainnya yang banyak bersinggungan dengan kehidupan umat Islam. Adapun ilmu yang tidak manfaat, bahkan terlarang adalah ilmu sihir, ilmu meramal (astrologi), ilmu-ilmu umum atau teknologi yang digunakan di jalan kemaksiatan, kedurhakaan, atau yang dapat menghancurkan bangsa. Wallahu a’lam bishowab.

Bersambung …

_____________________

daaruttauhiid.org