Santri BQ Ingin Beri Mahkota Kemuliaan Bagi Orangtua
Al-Quran selalu menjadi yang utama bagi para Santri Baitul Quran (BQ) Daarut Tauhiid (DT). Setiap hari mereka selalu menyetor hafalan al-Quran kepada para pembimbing. Ciri dari Santri BQ ialah mengenakan syal berwarna biru, dan selalu ada di sekitaran Masjid DT.
Beberapa Santri BQ DT berasal dari berbagai daerah. Saat ini mereka tinggal di asrama yang berada di dalam Masjid DT. “Alhamdulillah salah satu yang membuat saya masuk ke BQ adalah ingin menjadi penghafal quran. Selain itu ingin memberikan mahkota kemuliaan bagi kedua Orangtua saya. Karena hanya dengan ini bisa membantu saya untuk memberikan amalan yang mulia di akhirat,” ujar Muhamad Naufal, pada Rabu (26/6).
Ia mengenal Pesantren DT dari orangtua yang pernah merupakan alumni SSG (Santri Siap Duna) DT, dan kakaknya. Berada di BQ membuatnya terus belajar al-Quran. Ia juga bersyukur selama menghafal di BQ sudah hafal 13 juz.
“Harapannya untuk BQ, bisa ditingkatkan lagi dalam proses pembelajarannya, dan jika ada yang kurang bisa ditingkatkan lagi. Kemudian untuk teman-teman yang belum dekat dengan quran, saya mengajak untuk senantiasa dekat dengan quran,” katanya.
Menjadi penghafal quran merupakan suatu ibadah dan telah disejajarkan dengan para Nabi. Hal tersebut sesuai dengan hadist Rasulullah saw yang artinya.“Barangsiapa yang membaca (menghafal) Alquran, maka sungguh dirinya telah menyamai derajat kenabian, hanya saja tidak ada wahyu baginya (penghafal). Tidak pantas bagi penghafal Alquran bersama siapa saja yang ia dapati dan tidak melakukan kebodohan terhadap orang yang melakukan kebodohan (selektif dalam bergaul), sementara dalam dirnya terdapat firman Allah.” (HR Hakim). (Yuga Hassani)