Santri Karya DT Aplikasikan Budaya BRTT Setiap Pagi

Istilah Bersih, Rapi, Tertib, dan Teratur (BRTT) menjadi salah satu Budaya Pondok Pesantren Daarut Tauhiid (DT), yang sudah tidak asing lagi di telinga para santrinya.Hampir setiap Santri DT, baik santri program maupun Santri Karya (karyawan DT), setiap pagi melaksanakan kegiatan bersih-bersih menyapu bahu jalan Gegerkalob Girang, atau yang masuk ke dalam kawasan DT. Para Santri Karya dilengkapi dengan rompi BRTT, serta alat kebersihan seperti, sapu dan pengki.

KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), sebagai Pimpinan Yayasan DT, dalam setiap kesempatan selalu mengingatkan santrinya untuk BRTT. Menurutnya, Budaya BRTT tidak sekadar slogan, tapi harus ada bukti nyata yang dilakukan oleh Santri DT. Mulai dari membersihkan lingkungan sekitar, merapikan sandal, menertibkan parkir, dan lain sebagainya.

Maka dari itu, kegiatan BRTT wajib dilaksankan oleh para santri, khususnya Santri Karya. Hal itu bukan untuk mengeksploitasi mereka, melainkan membiasakan mereka untuk melakukan amal baik yang dicintai Allah.

Hal ini disampaiakan oleh Titi, salah seorang Santri Karya yang sedang melakukan kegiatan BRTT. Katanya, melakukan bersih-bersih itu merupakan pengaplikasian keimanan terhadap Allah. Lalu, aturan BRTT sudah menjadi budaya di DT, tentu bertujuan untuk membiasakan diri melakukan amal baik yang dicintai Allah.

“Pungut sampah, insyaallah sedekah. Tidak perlu malu memungut sampah di jalan walau itu hanya sebesar biji jarak. Niatkan karena Allah, mudah-mudahan dapat pahala dan berkah bagi kehidupan kita, sesuai yang Allah janjikan,” ungkapnya pada Kamis (8/8).

Ia juga menyampaikan, bahwa dirinya berupaya menguatkan niat untuk melakukan BRTT tanpa ingin dipuji oleh orang lain. Menurutnya, tujuan BRTT bukanlah untuk mendapat penilaian dan pujian dari makhluk, tapi harus murni semata-mata karena Allah. (Sukamara Galih)