SD DT Terapkan Budaya Disiplin Sejak Dini

Budaya disiplin diterapkan kepada seluruh santri di Pondok Pesantren Daarut Tauhiid (DT), termasuk Santri SD. Hal itu dapat terlihat saat pembejaran di dalam maupun di luar kelas. Seperti saat jam makan siang, para siswa kelas satu sabar mengantri menunggu giliran pembagian nasi dengan sikap duduk yang rapi. Walau masih anak-anak, tapi mereka sudah serius menerapkan disiplin dalam kehidupan.

Karmansyah, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, menjelaskan disiplin adalah cara untuk mengoreksi atau memperbaiki, dan mengajarkan siswa berkelakuan baik, tanpa mengurangi kepercayaan dirinya. Anak usia dini memiliki rasa ingin tahu yang besar, senang bertanya, imajinasi yang tinggi, minat yang luas, tidak takut salah, berani mengambil risiko, dan senang dengan hal yang baru.

“Disiplin itu tidak ‘ujuk-ujuk’ siswa mengerti, tapi harus diajarkan setiap harinya agar terbiasa. Jam pelajaran di kelas, bersikap di luar kelas atau main, dan ketika jam makan. Ketika pengajar menyampaikan metode untuk membiasakan siswa dengan kedisiplinan, maka saat keseharian pun, akan tertanam tetap seperti itu. Jadi bisa lebih terkontrol,” tuturnya pada Kamis (15/8).

Ia juga berharap, selain di sekolah, di lingkungan rumah pun siswanya dapat bersikap disiplin. Artinya peran orangtua di rumah lebih besar untuk membiasakan anaknya agar disiplin. Seperti tidur tepat waktu, bangun sebelum subuh, tahu waktu untuk mandi, makan, dan belajar di rumah. Orangtua perlu mengajarkan tentang nilai-nilai positif dalam keluarga. Saat anak mulai bisa bermain dengan teman-teman sebayanya, penanaman nilai atau value ini akan berpengaruh pada cara ia bersikap pada orang lain. (Sukmara Galih)