Sempat Viral Karena Tertangkap Kamera Bersedekah Diam-diam, Inilah Sosoknya

BANDUNG – Beberapa hari yang lalu sempat viral di media sosial seorang anak yang membawa karung, secara diam-diam memasukkan uang ke kotak infaq di depan SMM (Swalayan Daarut Tauhiid) di Gegerkalong.

Seakan tak ingin diketahui orang lain, anak tersebut menutupi tangannya dengan kotak dagangannya. Dengan karung lusuh dan kotak dagangannya, anak bertelanjang kaki itu kemudian setengah berlari meninggalkan lokasi.

Video aksi terpujinya itu kemudian viral dan dibanjiri pujian. Tak sedikit pula, yang secara terang-terangan ingin menemui dan membantunya.

Diketahui, anak tersebut mengisi kotak infak di depan SMM Swalayan, seberang Masjid Daarut Tauhiid Bandung.

Rizki, Tak Takut Rezeki Berkurang

“Ingin bantu-bantu saja. Kan, sudah dilahirkan ke dunia ini. Jadi harus bantu-bantu orang tua,” kata bocah lelaki itu, saat ditanya tim DT Peduli alasannya berjualan, Senin (7/3).

Dialah Muhammad Rizki, nama terbaik yang diberikan kedua orang tuanya 14 tahun lalu. Anak bungsu dari enam bersaudara ini hidup sederhana bersama ayah dan ibunya di daerah Cibogo.

Setiap hari, setelah pulang sekolah, Rizki menjajakan dagangannya di daerah Gegerkalong dan sekitarnya. Aneka camilan seperti makaroni dan keripik bakso buatan ibunya, dijual Rizki dengan harga 3 ribu saja.

Tanpa lelah, kaki kecil Rizki terus melangkah. Berharap, seluruh dagangannya bisa laku terjual. Setelah laku terjual, sebagian penghasilannya diberikan kepada ibunya dan sebagiannya lagi Ia sedekahkan.

Hidupnya yang prihatin membuatnya ikut merasakan kepedihan orang lain. Dengan menyedekahkan hartanya, Rizki berharap bisa membagi kebahagiaannya kepada orang lain.

“Nggak apa-apa, sedekah. Biar dibagi-bagi sama orang lain. Kalau dapat rezeki, sedekah lagi,” katanya sambil tersenyum.

Rizki meyakini, selain memberikan kebahagiaan bagi dirinya sendiri, sedekah juga dapat memberikan kebahagiaan kepada orang lain.

“Bahagia aja (kalau sudah sedekah). Sesama manusia, saling membantu, karena duit hanya titipan. Allah yang balas,” jelasnya.

Impian yang Luar Biasa

Rizki memiliki impian tak biasa yang dimiliki anak seusianya. Bukan ponsel keluaran terbaru, atau sepeda yang gagah. Rizki hanya ingin membahagiakan kedua orang tuanya. Itu saja.

Bagi anak yang bercita-cita ingin menjadi tentara ini, membahagiakan orang tua adalah segala-galanya. Inilah bentuk rasa syukur Rizki lantaran sudah dilahirkan di dunia ini.

“Nggak (ada barang impian), cuman mau bahagian orang tua aja. Itu aja, cukup,” katanya.

Rizki lahir dari keluarga sederhana. Ayahnya bekerja sebagi ojol sedangkan ibunya membuat cemilan untuk dijual. Saat usia lima tahun, Rizki ikut mengamen bersama kakaknya. Dan kini, Rizki sekolah dan jualan makanan ringan buatan ibunya.

Rizki mengaku, yang dilakukannya saat ini murni karena keinginannya sendiri, tanpa ada paksaan dari pihak mana pun. Bahkan, orang tuanya sempat melarang Rizki karena khawatir Rizki sakit.

Karena tekadnya yang bulat, Rizki akhirnya diizinkan orang tuanya “bekerja”. Di benak Rizki, kedua orang tuanya adalah rezeki tak ternilai, yang harus dijaga dan dibahagiakan.

“Nggak bisa (diungkapkan). Seneng banget punya orang tua. Kan belum tentu yang di luar sana punya orang tua,” katanya, dengan mata berkaca-kaca. (ARY/WIN)

___________________

daaruttauhiid.org