Teladani Rasulullah, Santri APW Jalani Program Ikhtiar

Ternyata perjuangan mencari nafkah itu nggak gampang. Tapi Aa Gym dan ustaz-ustaz di sini mengajarinya untuk memaksimalkan ikhtiar, tapi hati berharapnya hanya kepada Allah Yang Maha Memberi Rezeki,
Santri bersyal kuning tampak hilir mudik membawa barang dagangan. Dengan penuh percaya diri, santri Akhlah Plus Wirausaha (APW) ini menjajakan dagangannya kepada para santri maupun warga sekitar Gegerkalong Girang.

Salah seorang diantara mereka adalah Irvando Ilzha de Leste. Santri berusia 18 tahun ini tampak antusias menjajakan nughet pisang yang dijualnya seharga lima ribu rupiah. Santri asal Kota Bekasi itu menuturkan, banyak hikmah yang didapatkan saat menjalani program ikhtiar.

Menurutnya, dengan menjalani program ikhtiar, ia dapat merasakan perjuangan orangtuanya mencari nafkah.

“Ternyata perjuangan mencari nafkah itu nggak gampang. Tapi Aa Gym dan ustaz-ustaz di sini mengajarinya untuk memaksimalkan ikhtiar, tapi hati berharapnya hanya kepada Allah Yang Maha Memberi Rezeki,” jelasnya pada Kamis (23/11).

Sebelum nyantri di DT, ia mengungkapkan pernah mengalami sebuah peristiwa, yang pada akhirnya sangat disyukurinya.

“Sebelumnya saya ingin langsung melanjutkan pendidikan ke salah satu Universitas. Tapi ya, Allah belum mengizinkan. Sempat kecewa, tapi Allah menuntun saya ke DT ikut Program APW melalui orangtua saya,” ungkapnya.

Menurutnya, cara Allah mengirimnya ke DT sebelum memasuki universitas yang diinginkan, diyakininya sebagai skenario yang tepat. Ia juga mulai memahami, bahwa mentalnya dalam menghadapi kerasnya kehidupan, terbentuk jauh lebih baik ketika berada di DT.

Ia berharap, jika lulus menjalani Program APW dan masuk ke lingkungan baru, ia tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif. Mentalnya juga lebih kuat untuk mencapai cita-cita mulianya, yakni ingin menjadi pengusaha sukses seperti Rasulullah Saw.