ATM Beras, Inovasi Sosial Untuk Mustahik

Bandung– Sebagai sumber karbohidrat utama, beras sangat diperlukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Namun, harganya yang kian merangkak naik membuat masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah kebawah kesulitan membeli beras.

Bekerjasama dengan PT. Megatron Empat Sekawan selaku penyedia mesin, DT Peduli menawarkan ATM Beras sebagai solusi bagi masyarakat menengah kebawah mendapatkan beras. Program ini diperuntukkan bagi masyarakat yang kurang mampu/mustahik.

Selain mustahik, ATM Beras ini juga diperuntukkan bagi donatur yang ingin menyalurkan donasinya ke DT Peduli, di mesinnya langsung. Menarik, bukan?

Karena hanya diperuntukkan bagi mustahik, tidak semua orang bisa mengakses ATM Beras ini. Hanya mustahik yang telah terdaftar saja yang bisa mengambil beras di ATM Beras Masjid DT yaitu yang tinggal di Kelurahan Isola, Bandung. Tentu saja dengan waktu yang sudah ditentukan.

“Tidak hanya memberi beras, DT Peduli juga akan menggiring mustahik untuk ikut kajian di Masjid DT,” ujar Dadan Junaedi, Direktur Program DT Peduli tentang alasan penempatan ATM Beras.

“ATM Beras ini sangat membantu bagi ibu yang pekerjaannya tidak menentu. Kadang mengepel. Penghasilan sebulan dapat seratus ribu. Rumah juga mengontrak,” kata Bu Siti Juningsih (70) yang datang ke launching ATM Beras.

 

Tentang ATM Beras

Mesin ATM Beras (Anjungan Terima Mandiri Beras) merupakan Layanan inovasi sosial yang diperuntukkan bagi mustahik DT Peduli. Mesin berkapasitas 250 kg ini diresmikan pada Kamis (5/7) pukul 16.00 di Masjid Daarut Tauhiid Bandung oleh KH. Abdullah Gymnastiar (Pimpinan Ponpes Daarut Tauhiid), sebagai salah satu program Sosial Kemanusiaan LAZNAS DT Peduli Bandung.