Bersepeda: Olahraga sembari Beribadah

Dewasa ini bersepeda merupakan olahraga yang sedang digandrungi di tengah masyarakat. Di lingkungan Daarut Tauhiid (DT) sendiri, KH. Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym telah lama mengampanyekan untuk kembali rajin bersepeda dalam kegiatan sehari-hari. Di antara upaya beliau adalah mendorong berdirinya komunitas Bike for Ibadah dan toko MQ BIKE.

Olahraga Pelepas Penat

Bersepeda dapat dikatakan aktivitas fisik; kegiatan olahraga yang sekaligus kegiatan rekreasi. Sepeda awalnya merupakan salah satu model transportasi darat. Sepeda pertama kali diperkenalkan di Eropa sekitar akhir abad sembilan belas. Setelah itu sepeda mulai menyebar hingga ke Amerika Serikat dan kini hampir ke seluruh dunia. Bersepeda dikenal sebagai salah satu bentuk olahraga yang murah dan bisa memberikan banyak manfaat bagi tubuh.

Bersepeda digemari karena bisa dilakukan oleh siapa saja, bahkan oleh orang yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas. Menurut Frobose (2009) bersepeda merupakan olahraga yang paling sedikit memberikan tekanan pada lutut dan cara paling baik untuk menguatkan tulang rawan. Bersepeda dapat dilakukan oleh siapa saja baik yang kurang berat badannya maupun yang gemuk tanpa takut terjadinya cedera.

Manfaat Bersepeda

Lalu bersepeda dapat memperbaiki sirkulasi darah secara keseluruhan, yang terpenting adalah jantung akan bekerja lebih ekonomis. Karena performa pemompaan menjadi lebih efisien sehingga mengurangi tekanan darah secara keseluruhan dan mengurangi penyakit jantung. Bersepeda dapat meningkatkan kualitas sistem kekebalan dan mengizinkan tubuh untuk melindungi dirinya dari virus dan bakteri.

Bersepeda adalah metode olahraga yang paling banyak memiliki manfaat untuk menguatkan sistem kekebalan tubuh. Dari berbagai manfaat tersebut akan sangat berpengaruh terhadap tingkat kebugaran jasmani. Mulai dari penguatan tulang rawan pada tubuh, dapat memperbaiki sirkulasi darah secara keseluruhan, metabolisme tubuh menjadi lancar, dan mampu meningkatkan kekebalan tubuh.*

Bersepeda untuk mempertahankan kebugaran jasmani harus rutin dilakukan minimal tiga kali dalam satu pekan, atau maksimal lima kali dalam satu pekan. Program latihan bersepeda tidak boleh dilakukan dengan memaksa sehingga masa istirahat menjadi lama. Sebagai contoh program latihan bersepeda dapat dilakukan empat hari berturut turut mulai hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, kemudian hari selanjutnya yakni Jumat, Sabtu dan Ahad digunakan untuk istirahat. Sebaiknya bersepeda dilakukan rutin dengan waktu berselang, seperti pada program latihan kebugaran jasmani dan tidak diperbolehkan istirahat dalam waktu tiga hari berturut-turut. Karena tubuh tidak akan mengalami perubahan adaptasi jika telah beristirahat lebih dari tiga hari berturut-turut.

Program latihan bersepeda untuk mempertahankan kebugaran jasmani adalah dengan latihan yang rutin minimal tiga kali dalam satu pekan dan latihannya berselang. Setelah dua pekan porsi latihan dapat ditambah baik intensitas maupun diperjauh jarak tempuhnya supaya tubuh dapat beradaptasi sehingga terjadi superkompensasi. Superkompensasi adalah proses perubahan kualitas fungsional peralatan tubuh ke arah yang lebih baik, sebagai akibat dari pengaruh perlakuan beban luar yang tepat.

Dengan menjaga tubuh tetap bugar kita pun telah melaksanakan ibadah. Sebab menjaga tubuh tetap sehat sebagai titipan Allah merupakan suatu nilai ibadah. Inilah yang menjadi slogan komunitas Bike for Ibadah, bersepeda sambil berzikir dan beribadah. Menjaga kesehatan pun merupakan salah satu jalan mensyukuri nikmat dari Allah Ta’ala. Rasulullah saw bersabda, “Dua kenikmatan yang sering dilupakan oleh kebanyakan manusia adalah kesehatan dan waktu luang.” (HR. al-Bukhari). (Gian)

*disarikan dari Menjaga Kebugaran Jasmani Dengan Bersepeda oleh Fatkurahman A

ket: ilustrasi foto diambil saat sebelum pandemi