Daarut Tauhiid Youth Festival 2019 Tumbuhkan Jiwa Kompetisi

Daarut Tauhiid Youth Festival (DYF) 2019, menggunakan Kawasan Wakaf Terpadu Eco Pesantren sebagai lokasi pagelaran. Hal ini mendapat banyak pujian, salah satunya dari Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dewi Sartika. Menurutnya, penggunaan aset wakaf untuk DYF 2019 merupakan hal yang tepat.

Selain luasnya, aset wakaf di Eco Pesantren, lanjutnya, sangat menunjang untuk membangun jiwa-jiwa santri dan siswa yang kuat dalam berkompetisi. Ia melihat, aset wakaf yang merupakan hasil dari amalan yang dilakukan muwakif ini, memiliki manfaat untuk memberikan pendidikan. Katanya, amalan yang dilakukan karena Allah SWT dan digunakan untuk hal yang bermanfaat, akan melahirkan sesuatu yang baik.

“Aset wakaf yang digunakan untuk DYF ini sangat bermanfaat untuk membangun jiwa-jiwa yang siap berkompetisi, sesuai dengan tujuan adanya Eco pesantren ini, yaitu mencetak generasi yang lebih baik. Saya kira, fasilitas di sini layak, apalagi hasil dari pengorbanan untuk meraih rida Allah SWT, saya yakin akan melahirkan sesuatu yang bermanfaat,” katanya, Senin (11/11).

Lebih lanjut, ia mengatakan kegiatan yang dilaksanakan di atas aset wakaf seperti halnya DYF 2019, harus bisa menajadi ladang amal. Terlebih, Dewi menginginkan, kegiatan tersebut menjadi tempat untuk menumbuhkan persatuan di kalangan pelajar, serta menjadi penguat kolaborasi antar lembaga.

“Saya harap kegiatan yang di pelopori sivitas yang ada di aset wakaf, di mana pun itu, tidak hanya di DT, harus bisa menjadi ladang amal. Menjadi tempat tumbuhnya persatuan dan kesatuan, lahirnya inspirasi, tempat mengasah jiwa kompetisi, tapi jangan lupa yang lebih penting adalah kolaborasi,” kata Dewi.

Dewi juga berharap, DYF 2019 tidak hanya dimaknai sebagai ajang euforia saja. Namun juga, harus bisa dimaknai sebagai akses untuk membangun kebiasaan baik. Menurutnya, DT terkenal dengan semboyan yang bisa mestimulus santrinya. Hal ini, kata Dewi harus bisa ditiru oleh siapa pun, lembaga mana pun untuk mewujudkan generasi yang lebih baik lagi.

“Anak-anak harus bisa memmaknai kegiatan ini, jadikan event ini sebagai cara membangun kebiasaan baik, seperti juara, jujur , displin. Seperti yang ada di DT, harus bisa diikuti oleh yang lain, baik perorangan atau lembaga. Saya harap setelah ini, akan bisa berkembang sifat-sifat yang menguntungkan diri,” pungkasnya. (Elga)