Keutamaan Orang yang Suka Membaca

Wahyu pertama yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam adalah perintah membaca.  Sebagaimana yang tercantum firman Allah Ta’ala dalam Al-Qur’an ,

اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,” (QS. Al-Alaq: 1)

Membaca merupakan sebuah simbol pengetahuan dan puncak sebuah peradaban bangsa itu ada pada pengetahuannya. Sejarah pula yang telah mencatat bagaimana puncak kejayaan peradaban Islam di masa lalu bisa dicapai karena hasil dari kemajuan ilmu pengetahuan.  Al-Quran menegaskan bahwa orang yang mengetahui (berilmu) tidak sama kedudukannya dengan orang yang tidak mengetahui:

وَتِلْكَ الْاَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِۚ وَمَا يَعْقِلُهَآ اِلَّا الْعَالِمُوْنَ

“Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tidak ada yang akan memahaminya kecuali mereka yang berilmu.” (QS Al Ankabut: 43).

Membaca adalah pintunya ilmu pengetahuan dan ilmu merupakan jalan kebahagian, sampai-sampai disebutkan dalam hadits bahwa: “Barang siapa menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmunya; dan barang siapa yang ingin (selamat dan bahagia) di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmunya pula; dan barangsiapa yang menginginkan keduanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadits tersebut menggambarkan penghargaan agama Islam yang tinggi kepada orang-orang berilmu. Islam menggolongkan mereka sebagai golongan yang selamat dunia dan akhirat. Allah Ta’ala berfirman,

هُوَ الَّذِيْ بَعَثَ فِى الْاُمِّيّٖنَ رَسُوْلًا مِّنْهُمْ يَتْلُوْا عَلَيْهِمْ اٰيٰتِهٖ وَيُزَكِّيْهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَاِنْ كَانُوْا مِنْ قَبْلُ لَفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍۙ

“Dialah yang mengutus seorang Rasul kepada kaum yang buta huruf dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (Sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (QS. Al-Jumu’ah :2).

Orang orang yang gemar membaca dan belajar sejatinya adalah orang yang tidak pernah kenyang terhadap ilmu. Dalam hadits Imam Baihaqi, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Dua orang yang rakus yang tidak pernah kenyang (salah satunya adalah, orang yang rakus terhadap ilmu dan tidak pernah kenyang dengannya).”

Oleh karena itu, ini jelas keutamaan dan kemuliaan ilmu yang sangat tinggi. Karena Allah Ta’ala jadikan ini sebagai sebesar-besarnya karunia yang Allah turunkan kepada Rasu-lNya, kemudian kita diingatkan untuk selalu mengingat nikmat tersebut, berdzikir kepada Allah Ta’ala ketika mengingat nikmat tadi, serta selalu berusaha untuk mensyukurinya. Wallahu a’lam bishowab.

(Shabirin)