Memang Beginilah Hidup, Harus Sabar dan Ridho

Hidup ini memang seperti ini penuh dengan dinamika, terima dengan  keadaan. Mungkin kita begitu luarbiasa menghadapi ujian hidup ini, berpindah dari ujian ke satu ujian, namun tidak ada pilihan selain ridho dan sabar dengan apa yang kita terima. Insyallah dengan hal tersebut jauh akan lebih baik daripada kita mengeluh yang akan menghabiskan energi pikiran dan perasaan.

Ridho atau mempercayai dengan sungguh-sungguh bahwa apa yang menimpa kita baik suka maupun duka adalah yang terbaik menurut Allah Ta’ala. Namun, ridho atau tidak terhadap takdir yang sudah terjadi itu tidak akan mengubah keadaan. Pada dasarnya, apa saja hal positif yang bisa dirasakan dari seseorang jika memiliki hati ridho terhadap hal yang menimpanya.

Banyak doa kepada Allah Ta’ala ditengah kesulitan yang kita alami: “Ya Allah saya terima letih ini, saya terima episode-episode, saya terima kesulitan-kesulitan ini, saya yakin bahwa semua kejadian ini terjadi atas kehendakmu, engkau juga menetapkan ini dengan perhitungan yang maha adil dan maha baik. Maka ampunilah dosa-dosa dan kesalahanku. Dengan rahmat tolong perbaiki dan mudahkan urusan saya, saya berserah diri kepada engkau sebagai maha segala-galanya.”

Ingatlah, dalam kehidupan manusia pasti menghadapi yang namanya masalah. Namun pola pikir manusia ketika mendapatkan masalah menjadikannya layaknya mendapatkan bencana. Tetapi, masalah bukan merupakan sebagian bencana. Melainkan masalah adalah sebagian karunia. Adapun yang menjadi bencana adalah kalau kita salah menyikapi suatu masalah.

Seperti hal nya kita melaksanakan ujian, soal banyak itu bagian dari karunia. Berarti kita berpeluang naik tingkat atau naik kelas dan kita gagal lulus bukan karena soal tapi salah jawabannya Tidak adanya masalah dalam kehidupan itu mustahil. Semakin dekat dengan Allah Subhanahu Wata’ala berasa semakin banyak masalah yang berdatangan. Semua itu akan meningkatkan derajat kita dihadapan Allah Ta’ala dengan dibarengi rasa sabar dalam menghadapinya. Semakin kuat iman seseorang, makin berat masalah yang dihadapinya, akan tetapi tidak melebihi kadar kemampuan seseorang tersebut.