OPOP, Solusi Pengembangan Ekonomi Pesantren

Selama dua tahun berturut-turut, Pesantren Daarut Tauhiid (DT) terpilih menjadi tuan rumah event One Pesantren One Product (OPOP), yakni pada tahun 2019 dan 2020. Menurut Pengawas dari Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat, DT terpilih menjadi salah satu lokasi kegiatan pelatihan Program Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) sejak tahun 2019 karena produktifitas serta keberadaan Kawasan Wakaf Terpadu, sebagai hasil dari pengelolaan wakaf produktif yang sedang hangat dibicarakan.

DT dengan aset wakafnya memberikan daya tarik untuk Program OPOP. DT memiliki integritas, menghasilkan program, dan berhasil memberikan nilai-nilai edukatif bagi para jamaah dengan pengelolaan wakaf produktif.

Saat survei pihak Pengawas dari Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat, menyatakan aset wakaf DT telah berhasil mencetak program-program yang membuat DT menjadi mandiri, serta menghasilkan banyak produk. Wakaf Produktif DT selain melibatkan muwakif (pihak yang berwakaf) sebagai pelaku utama, DT pun melibatkan para jamaah untuk memakmurkan setiap jengkal aset wakaf.

Keterlibatan para jamaah mendorong DT menjadi role model baru dalam dunia pesantren yang patut diikuti pesantren lainnya. Wakaf Produktif yang saat ini menjadi Kawasan Wakaf Terpadu, membuat DT menjadi trendsetter di kalangan pengelola pesantren.

Sekilas OPOP

OPOP bertujuan menciptakan kemandirian umat melalui para santri, masyarakat dan pondok pesantren itu sendiri agar mampu mandiri secara ekonomi, sosial dan untuk memacu pengembangan skill, teknologi produksi, distribusi, pemasaran melalui sebuah pendekatan inovatif dan strategis dari Pemprov Jabar bersama Dinas Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) Provinsi Jabar. Program ini memastikan seluruh pondok pesantren di Jabar dapat memperoleh akses atas program pemerintah dalam sektor pemberdayaan ekonomi, teknologi dan produksi yang efisien, tepat serta modern di era digital saat ini.

Seluruh pesantren yang terpilih melalui seleksi akan diberikan program pembinaan terpadu dan ditingkatkan kemampuan daya saing ekonominya, serta didampingi untuk proses pengembangan usahanya. Bersinergi dalam jaringan bisnis yang potensial hingga mereka berhasil menjadi sebuah pondok pesantren yang mandiri. OPOP merupakan solusi atas kondisi sebagian besar pesantren di Jabar yang belum mampu mandiri secara ekonomi, yakni untuk membiayai kebutuhan operasional maupun pengembangan sarana dan prasarana pesantren.

Target dan Tujuan OPOP

Program OPOP memiliki visi dan niat untuk menjalankan usaha, memiliki Sumber Daya Manusia (SDM), memiliki lahan, ketersediaan bahan baku, potensi pasar dan lainnya. Sedangkan tujuan Program OPOP yakni membangun kemandirian pesantren melalui pemberdayaan ekonomi dengan cara membantu pesantren dalam memilih komoditi yang laku di pasar, memberi pelatihan dan pendampingan.

Ada pun untuk syarat dan pendaftaran calon peserta Program OPOP antara lain: Pertama, pesantren berada di Jabar. Kedua, memiliki visi dan niat yang kuat. Ketiga, memiliki potensi usaha. Keempat, memiliki SDM yang memadai.

Sejak tahun 2019 tercatat 1.565 lebih pesantren yang telah mendaftar, yang tersebar di 27 Kota/Kabupaten Jabar dengan 10 bidang usaha. Sebanyak 100 peserta terpilih mengikuti event OPOP tahun 2020 di Dome Central V Pesantren DT. (Ana)