Pakailah Jilbab Secara Benar

Dahulu,  sebelum munculnya peradaban, manusia tidak berpakaian. Lambat laun seiring dengan tingkat intelektual dan peradaban. orang-orang mulai memakai dedaunan dan kulit yang disamak sebagai penutup badan. Kemudian semakin tinggi peradaban dan pendudukan, ditemukanlah kain. Sampai akhirnya dibuat pakaian yang lebih rapi dan lebih menutup. Seperti halnya busana muslimah itu merupakan puncaknya peradaban manusia.

Kurang lebih demikian jawaban seorang doktor muslimah saat menanggapi hinaan yang mengatakan perempuan islam yang serba ditutup itu menunjukkan peradaban yang terbelakang. Jadi, kalau memang orang yang berpakaian mini merasa hai itu modern dan menganggap dirinya sebagai orang-orang puncak peradaban, maka berarti para hewanlah yang paling beradab dan paling modern.

Hewan memang tidak mengenakan baju, karena hewan juga tidak pakai iman dan tidak punya rasa malu. Sehingga orang-orang yang pacaran di sana-sini sambil berpegangan dan pelukan, itu harusnya lebih banyak berpikir lagi.  Karena kurangnya rasa malu berarti iman yang juga sangat kurang.

Dari Abu Hurairah berkata Rasulullah saw bersabda, “Iman itu mempunyai tujuh puluh cabang lebih, yang tertinggi darinya ialah kalimat “la ilaha illallah dan yang paling rendah adalah membuang duri dari jalan, dan malu adalah salah satu dari cabang iman,” (HR. lmam Muslim)

Martabat kita (manusia) juga beriring dengan penampilan. Semakin sering memamerkan aurat, semakin rendah nilai kita. Sebagaimana mohon maaf hobi para perempuan nakal, yaitu memamerkan tubuhnya. Mereka itu perempuan yang imannya kurang, Ada pun orang yang tidak punya rasa malu, hidupnya tidak akan tenang.

Mungkin selama ini ada di antara kita yang menganggap orang yang suka memamerkan auratnya ke sana kemari itu bahagia. Padahal tidak, dan dijamin tidak bahagia. Karena bahagia itu sebanding dengan tingkat keimanan kepada Allah SWT. Bila makin yakin kepada Allah, maka kita pun makin tenang dan bahagia. Selalu ingat kepada-Nya agar kita punya rasa malu, karena Allah juga selalu menyaksikan dan mengetahui apa pun yang kita perbuat.

Termasuk bagi perempuan yang mau memakai jilbab, pakailah jilbab dengan benar. Jangan sampai berpakaian, tapi seolah tidak berpakaian tapi seolah tidak berpakaian. Seperti yang pakaiannya ketat sehingga tetap memamerkan tubuhnya. Milikilah rasa malu, sebab kita yang melihatnya juga malu.

Saudaraku, Jilbab bukan sekadar kerudung. Karena selain berkerudung, dalam memakai jilbab juga harus menutup bagian tubuh yang lain dengan baik. Kalau mau memakai jilbab tapi tetap memamerkan tubuh, maka jadi tidak ada bedanya dengan yang tidak pakai jilbab. Padahal, Allah yang sudah memuliakan perempuan dengan jiIbab, yaitu supaya lebih terhormat dan indah.

Perempuan-perempuan yang imannya baik, ia malu memperlihatkan bagian tubuh yang tidak layak diperlihatkan kepada orang lain. Hanya perempuan-perempuan yang tidak punya rasa malu, yang senang memamerkan apa yang tidak layak dipamerkan. Yakni, memamerkan keimanannya yang buruk