Pesantren Daarut Tauhiid dan Rumah Muslimah Indonesia di Eropa Kembali Gelar Kajian

“Jangan pernah kita tinggalkan membaca Al-Qur`an dan tidak menjadi kawan baik. Sangat merugi jika lakukan itu,” ujar Khairati pada Jum’at (30/4). Hal ini disampaikan beliau dalam Kajian Virtual Pesantren Daarut Tauhiid. Kali ini dihadiri Rumah Muslimah Indonesia di Eropa (Rumaisa Sabiila).

Ibu Khairati yang merupakan salah satu asatidzah Daarut Tauhiid mengingatkan agar Al-Qur`an intens dibaca supaya hati ini penuh dengan kalam Allah dan tidak mencintai dunia secara berlebihan. “Ada dua tipe cinta kepada dunia. Abstrak dan konkret. Abstrak itu popularitas, cinta, pujian, dan penghormatan. Konkret adalah anak, pasangan, dan harta. Jika kita cenderung dengan ini semua, sangat sulit Allah hadir pada diri kita dan cenderung tidak taat.”

Selain itu, Ibu Khairati berpesan bersahabat dengan Al-Qur`an ketika di bulan Ramadhan ini. “Beramal dan hati ini penuh dengan Al-Qur’an, harus menjadi cara kita beribadah secara rutin setiap saat. Harus menjadi sahabat Al-Qur’an itu. Sehingga pada akhirnya akan menjadi kawan sejati dunia akhirat. Menyiapkan bekal terbaik dan tidak membuat Al-Qur’an ini jauh dari hati serta perlu dilakukan juga di luar Ramadhan. Semoga kita istiqamah melakukan itu,” pungkasnya.

Ini merupakan kali kedua Pesantren Daarut Tauhiid dipercaya untuk menghadirkan pemateri selama bulan Ramadhan. Disiarkan melalui Instagram Live Rumaisa Sabiila, kajian virtual berlangsung lancar dan khidmat. (Eko)